Kominfo Gelar Dialog Interaktif Melalui Pertunjukan Rakyat di Ngawi
Kegiatan ini dilaksanakan, Sabtu (19/1/2019) di Lapangan Deşa Paron, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melaksanakan dialog interaktif melalui Pertunjukan Rakyat (Pertunra) dengan tema "Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Indonesia Sehat".
Kegiatan ini dilaksanakan, Sabtu (19/1/2019) di Alun-alun Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Baca: Kelakar Nagita Slavina Sebut Putranya Anak Baim Wong, Rafathar Usap Air Mata: Aa Sedih Banget
Direktur Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Wiryanta mengatakan media pertunra dipilih karena memiliki sifat menghibur dan dapat menyampaikan pesan dalam suasana santai dan menyenangkan, sehingga lebih menarik perhatian masyarakat.
"Selain itu pagelaran media pertunra juga dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tradisional yang saat ini eksistensinya mulai tergerus oleh media massa modern dan media baru," ujar Wiryanta.
Baca: TERPOPULER - Cerita Cynthia Wijaya Tentang Perilaku Dylan Sahara saat Foto Keluarga Sebelum Tsunami
Menurut dia, kekuatan media tradisional sebagai media penyebaran informasi terletak pada unsur cerita dan dialog yang pesannya disampaikan secara fleksibel sesuai dengan budaya lokal masyarakat.
"Di sisi lain, pertunra memiliki sentuhan yang berdimensi personal dan budaya sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan persuasif, serta mudah diterima masyarakat," ujarnya.
Baca: Jawab Pertanyaan Boy William Tentang Bayar Makan di Istana Negara, Jokowi Singgung Tempe Tahu
Bentuk kegiatan dalam dialog interaktif ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program dan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Dengan penyampaian informasi yang baik, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan memahami serta dapat berperan aktif dalam mengawal kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.