Gubernur Olly Haturkan Terima Kasih ke Jokowi, Sulut Bergelimangan Infrastruktur
Pemerintahan Presiden Joko Widodo memberi kontribusi pembangunan yang signifikan di Wilayah Indonesia Timur, khususnya Provinsi Sulawesi Utara.
Editor: Content Writer
Pemerintahan Presiden Joko Widodo memberi kontribusi pembangunan yang signifikan di Wilayah Indonesia Timur, khususnya Provinsi Sulawesi Utara.
Pembangunan nyata di era Presiden Jokowi paling nampak dari terbangunnya infrastuktur strategis nasional.
Seluruh usulan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey - Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menyangkut infrasturkur direspon cepat dan langsung direalisasikan. Gubernur Sulut mengakui, presdien Jokowi begitu peduli dengan pembangunan di Sulut. Pemerataan pembangunan dengan slogan membangun dari pinggiran memang direalisasikan.
"Saya berterimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf kalla. Ini bukan kampanye. Ini kenyataan di lapangan," kata Gubernur Olly
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey pun mengadakan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono untuk koordinasi kelanjutan proyek infrastukur di Sulut. Pertemuan Selasa (15/1/2019) di Kantor Kemneterian PUPR itu membahas sejumlah proyek infrastruktur.
Ia memposting sejumlah foto, pertemuan di satu ruangan, bersama Menteri Basuko. Gubernur Olly didampingi Anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor.
Pada postingannya Gubernur Olly menjelaskan perihal pertemuannya dengan Menteri PUPR.
"Hari ini saya bertemu dengan menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rangka konsultasi dan melaporkan pembangunan di Sulut.
Dalam postingan berikutnya Olly kemudian membeber 5 proyek yang dibahas, Pembangunan Tol Manado Bitung, Pembangunan Ring Road III, Pembangunan Jalan Akses Bandara Sm Ratulangi-Likupang, Pembangunan TPA Regional, dan Rumah Susun.
Selain 5 Proyek tersebut, di era pemerinrahan Jokowi juga proyek telekomunimasi bernama Palapa Ring Wilayah Tengah baru selesai dirampungkan. Proyekr fiber optik melintas bawah laut itu terhubung hingga sarga kepulauan tidak kesulitan lagi mengakses jaringan telekomunikasi.
Satu proyek lagi yang segera beroperasi yakni Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
Berikut 7 Proyek Infrastrukrur Strategis di Sulut di Periode Pemerintahan Presiden Jokowi
1. Pembangunan Tol Manado-Bitung
Pembangunnan Tol Manado-Bitung merupakan satu di antara mega proyek prioritas yang akan dituntaskan di 2019. Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sudah menarget tol selesai Maret 2019 dan langsung diresmikan Presiden Joko Widodo.
"Sudah ada jaminan diselesaikan oleh kepala balai (Balai Pelaksana Jalan Nasional), " kata Gubernur.
Olly optimistis penyelesaian proyek itu tidak bergeser dari rencana awal seperti yang ditargetkan sebelumnya pada triwulan pertama tahun 2019.
"Pembangunan fisiknya masih terus dilakukan sehingga bisa selesai sesuai target," beber Olly kepada Tribun.
"Ada sepanjang 25 kilometer dari titik nol yang akan diresmikan Presiden," tandas Gubernur.
Tol akan menghasilkan pendapatan dari tarif masuk kendaraan
Belum ada tarif resmi ditetapkan, tapi Gubernur mengatakan, dari pengalamannya, tol dengan panjang 30-40 kilometer dipatok Rp 30 ribu.
Sementara tol Manado -Bitung dibangun dengan panjang 30 kilometer. Adapun, sebelumnya Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A sudah beroperasi secara fungsional. Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer.
2. Pembangunan Ring Road III
Ring Road III (RRIII) Kalasey-Winangun merupakan proyek yang akan dibangun tahun 2019. Sempat tertunda karena masalah pembenasan lahan, pemerintah akan mengenjot hingga pembangunan bisa selesai di 2019.
"Saya harapkan masyarakat memberi informasi benar, supaya pembanguan bisa kita rasakan, jika momen lewat kita tidak dapat kesempatan," ujar Guber ur.
Sesuai data dinas PUPR Provinsi Sulut, Ring Road III dibangun sepanjang 11,5 kilometer dari Kalasey - Winangun.
Harusnya, tahapan pertama 2018 jalan ini sudah dikerjakan untuk ruas Kalasey-Sea, kemudian lanjut lagi tahun berikut Sea-Winangun.
RR III merupakan bagian dari proyek outer ring road, atau jalan mengitari kota Manado. Pemerintah sudah merampungkan proyek RR I dan RR II.
Kepala dinas PUPR Steve Kepel menyampaikan, untuk koneksi outer ring road ini masih butuh RRIII dan jalan penghubung dari Boulevard II ke RR II.
Jika RR III lebih dulu dirampungkan akan mengatasi kemacetan di Manado bagian selatan, khususnya di ruas Wolter Mongisidi.
RR III ini diproyeksikan akan mengurai kemacetan di wilayah Manado bagian Selatan.
3. Pembangunan jalan akses Bandara-Likupang
Pembangunan jalan akses ke Kawasan Ekonomi (KEK) Pariwisata Likupang akan dilanjutkan di 2019.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang( PU-PR), Sulut Ir Steve Kepel mengatakan, Pemprov Sulut dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XV akan keroyokan membangun jalan yang membentang dari Bandara Sam Ratulangi ke Likupang, Minahasa Utara yang akan dijadikan lokasi pariwisata.
Saat ini ada anggaran sekitar Rp 50 Miliar di BPJN Wilayah XV yang akan diplot untuk pembangunan jalan periwisata
"Informasi yang kami dapat dari kepala balai jalan seperti itu, dan pihak Balai Jalan memilih untuk mengerjakan titik pelebaran jalan," ujar Steve.
Pemprov pun sudah siap dana, bahkan tahun lalu sudah membangun jalan sebagai proyek awal sepanjang 1 kilometer.
"Angka pastinya saya tak ingat, yang pasti ada anggarannya, " kata dia.
Proyek keroyokan ini, kata Steve terdiri dari dua titik, yaitu titik pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru.
Titik pelebaran jalan yang akan dikerjakan BPJN XV masih akan dikoordinasikan bersama.
"Rencananya pekan depan kami bersama pihak Balai Jalan akan turun untuk menentukan lokasi pelebaran jalan yang akan dikerjakan," ujar sia.
Tambahan informasi, Kepel mengatakan titik pembangunan jalan baru akan dilakukan setelah pembebasan lahan selesai.
Proyek jalan Bandara-Likupang ini yang diperkirakan akan menelan dana Rp631 miliar
Ia mengungkapkan, pembangunan jalan pariwisata ini untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan.
"Kemudian mempermudah pergerakan lalu lintas pada daerah lokasi KEK Pariwisata Likupang," katanya.
Keuntungan lainnya jika jalan Bandara-Likupang dibangun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan wilayah.
"Selain itu waktu tempuh dari bandara sam ratulangi ke KEK Pariwisata Likupang jadi lebih singkat," ungkapnya.
Rencananya jalan Bandara -Likupang akan dibangun sepanjang 30.1 kilometer dari Bandara hingga ke Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.
Jalan tersebut dibagi 4 segmen, yakni Aegmen 1 Bandara-Talawaan sepanjang 4,6 kilometer, Segmen 2 Talawaan Tatelu 2,75 kilometer, Segmen III Tatelu - Wasian 4,1 kilometer, dan terakhir Segmen IV Wasian-Marinouw 20,1 kilometer.
4. Pembangunan TPA Regional Ilo-ilo Wori
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dibangun sebenarnya tak tepat disebut TPA, lwbih tepat disebut Tempat Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah ini merupakan rencana investasi untuk menghasilkan tenaga listrik. Pihak Prancis sangat berminat untuk investasi.
Gubernur mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir soal bau. Ia sudah meninjau lokasi tempat pengolahan sampah di luar negeri, bahkan di lokasi itu dibangun rumah makan.
"Kalau tak percaya nanti siapa yang ada tanah di sini saya beli, saya bangun rumah di dekat tempat pengolahan sampah. Gubenur tinggal di sini," ujar Olly meyakinkan.
Sedikitnya membutuhkan anggaran sebesar Rp 153 miliar. Itu masih Infrasturktur dasar karena untuk mengembangkannya menjadi investasi pengelolaan sampah dibutuhkan lagi dana triliunan rupiah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Steve Kepel mengungkapkan, Sulut sudah sangat membutuhkan TPA
"Perkembangan penduduk perkotaan yang pesat telah mengakibatkan hasil tumbukan sampah yang semakin meningkat.Hal ini sangat berpengaruh dalam penyediaan lahan tempat pemrosesan akhir sampah," ujar Steve.
Pemprov Sulut punya lahan eks Hak Guna Usaha perkebunan kelapa di Iloilo Wori, Minahasa Utara seluas 192 ,93 hektare
Luas lahan TPA yang akan dibangun 30 hektare. Lahan itu juga diisi oleh perumahan dinas sosial 4,5 ha, Pemukiman masyarakat 30 ha, Kompleks kavaleri, SMA Wori 1 ha dan Lapangan 1 ha.
Lanjut Steve, eksisting TPA sampah masih dioperasikan dengan proses pembuangan terbuka (Open Dumping), serta manajemen persampahan yang belum memadai.
Permasalahan dari sistem penanganan sampah di kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung adalah masih kurangnya kinerja pelayanan yaitu keterbatasan sarana dan prasarana pengumpul dan pengangkut sampah yang berkinerja andal
Kondisi inilah yang mendorong perlunya kesepakatan bersama dalam pengelasan TPA Regional .
Kegiatan bersama yaitu sistem pengolahan dan pemrosesan akhir ke TPA pada satu kabupaten dengan skala regional
Manfaatnya nanti akan meningkatkan perekonomian dengan cara mengelola sampah untuk dijadikan sumber energi baru dan pupuk. Kemudian .eningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan
Saat ini, kata Steve TPA Sumompo overcapacity dan sulit mendapatkan lahan baru
"Kabupaten Minahasa, TPA Desa Kulo belum bisa memenuhi seluruh daerah layanan di Kabupaten Minahasa, hal tersebut menyebabkan sampah di kawasan pesisir banyak dibuang ke laut," kata dia.
Di Kabupaten Minahasa Utara, TPA pelayanan Airmadidi Bawah yang belum memenuhi seluruh kebutuhan daerah karena jarak lokasi
Sementara Kota Bitung, TPA Aertembaga diperkirakan akan penuh dalam waktu dekat,sehingga dibutuhkan antisipasi lahan baru untuk mengelola sampah dalam kota.
5. Pembangunan Rumah Susun
Gubernur Sulut ,Olly Dondokambey membicarakan langsung proyek pembangunan rumah susun ini ke Menteri PUPR.
Proyek rusun yang sudah rampung pembangunanya di Kota Manado, yakni pembangunan rusun PNS di Kompleks Stadion Klabat.
Gubernur pun ingin ada kelanjutan pembangunan rusun di Kota Tomohon
6. Proyek Palapa Ring
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019). Kunjungan kerja itu ditujukan untuk melakukan uji coba jaringan Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang bernilai Rp1,38 Triliun.
Ketiganya datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Stasiun Terminal Palapa Ring Tengah.
Dalam kunjungan ke Kantor KPP Tahuna, Olly, Rudiantara dan Sri Mulyani memantau dan mencoba akses internet yang sudah terhubung dengan jaringan serat optik Palapa Ring Tengah.
Akses point-of-presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.
Olly mengapresiasi pemerintah pusat atas ujicoba jaringan Palapa Ring Tengah yang mampu membuat semua wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online.
"Palapa Ring membuat pembangunan semua daerah termasuk Kabupaten Sangihe dapat berjalan terus dan semakin maju," kata Olly.
Olly mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pesatnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara termasuk Palapa Ring Tengah.
"Saya juga berterimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf kalla. Ini bukan kampanye. Ini kenyataan di lapangan. Palapa Ring salah satu buktinya," tandas Olly.
Lanjut Olly, keunggulan Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk semua sektor termasuk pariwisata.
"Jaringan Palapa Ring ini mampu mendukung pembangunan pariwisata termasuk di Sangihe yang dapat memasarkan produk pariwisatanya secara langsung," ucap Olly.
Ketiganya juga melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Konferensi video ini merupakan inisiasi kerja sama konsultasi kesehatan jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang telah dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Di Sangihe, Bakti Kemenkominfo telah membangun 1 menara telekomunikasi seluler jaringan 4G dan 6 tower 2G. Saat ini Bakti Kemenkominfo tengah mempersiapkan proses migrasi ke 4G.
Selain itu juga, Bakti telah menyediakan akses internet di 51 lokasi, yaitu satu Puskesmas, tiga kantor desa, satu lokasi layanan publik dan 46 sekolah yang siap terkoneksi dengan jaringan Palapa Ring Tengah.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Palapa Ring merupakan perwujudan dari Program Nawacita Jokowi.
"Ini adalah komitmen dari Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran dan memperkuat NKRI yang diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur,"sebutnya.
Sri Mulyani menugungkapkan, Palapa Ring mampu diselesaikan meskipun dana APBN terbatas, skema pembiayaan infrastruktur dapat dilakukan bervariasi.
"Walaupun tidak semua proyek infrastruktur bisa dibangun dengan APBN namun dapat diatasi juga dengan instrumen penjaminan oleh PPI (Penjaminan Pendanaan Infrastruktur) sehingga mampu mempercepat proses pembangunan," imbuh Menkeu Sri.
Menkeu Sri juga menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Sulut karena melihat pembangunan di Sulut yang cukup baik.
"Terima kasih Pak Gubernur, sudah lama saya tidak ke Sulawesi Utara. Saya betul betul melihat kemajuan yang sangat banyak. Termasuk Sangihe salah satu pulau terluar, etalase Republik Indonesia namun sudah dibangun dan dikelola dengan baik," ujar Menkeu Sri.
Palapa Ring Tengah melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Jaringan serat optik ini terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 kilometer kabel darat dan 1.787,06 km kabel laut.
Menkominfo Rudiantara menerangkan, Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
"Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi pita lebar, Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur," kata Rudiantara.
Menurut Menkominfo, proyek yang memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps bakal selesai di seluruh Indonesia pada tahun ini. Adapun Palapa Ring Tengah sendiri baru selesai pada 21 Desember 2018.
"Proyek Palapa Ring ditargetkan selesai di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun ini," ungkap Rudiantara.
Pada kesempatan itu, Olly, Sri Mulyani dan Menkominfo menandatangani prasasti konektivitas Palapa Ring Paket Tengah menyatukan 17 Kabupaten di Indonesia.
Adapun kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana, Direktur Utama PT. PPI Armand Hermawan dan para pejabat Pemprov Sulut.
7. Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung telah beres tinggal menunggu waktu peresmian dari pemerintah pusat. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan, KEK Bitung termasuk dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.
KEK Bitung memang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penanaman modal.
Kawasan tersebut disiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Lanjut Kadisperindag, KEK Bitung dengan segala keunggulannya mampu menarik minat investor untuk membangun perusahaan di KEK Bitung dengan nilai investasi hingga triliunan rupiah.
Ada tiga perusahaan yang sedang melengkapi syarat administrasi PT Futai Indonesia, PT Pasific Ocean Fishery dan PT Indojaya Fortuna.
Untuk diketahui, PT Futai Indonesia, akan membangun industri pengolahan biji plastik dengan rencana investasi senilai US $ 200 juta dan tahap I senilai Rp 1,4 triliun.
Adapun luas lahan yang telah dibebaskan seluas 6,8 hektare dari total rencana pembebasan lahan 20 hektare. Seluruh lahan ini sedang dalam pengurusan sertifikat Hak Guna Bangunan di BPN PT Futai Indonesia juga telah melakukan penandatangan MOU dengan PT Membangun Sulut Hebat sebagai Badan Pengelola dan membayar biaya revisi site plan dan pengalihan hak atas tanah sebesar Rp 300 juta yang disetor ke rekening PT MSH.
Selanjutnya, PT Pasific Ocean Fishery akan membangun industri perikanan dengan rencana investasi senilai Rp 650 miliar PT Pacific Ocean Fishery telah membebaskan lahan seluas 1,5 Ha dan saat ini dalam proses pengukuran lahan untuk melakukan MOU dengan PT MSH.
Kemudian, PT Indojaya Fortuna, perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini akan membangun cold storage dengan rencana investasi sebesar Rp 350 miliar. PT Indojaya Fortuna telah menguasai lahan seluas 5.230 meter persegi dan sedang melakukan pembangunan pabrik.(*)