Kapal Kargo Bawa 23 ABK Terdampar di Pantai Tuban, Ini Penjelasan Otoritas Pelabuhan
Sebuah kapal kargo terdampar di perairan laut pantai di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Selasa (22/1/2019), sekitar pukul 13.30 WIB.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Sebuah kapal kargo terdampar di perairan laut pantai di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Selasa (22/1/2019), sekitar pukul 13.30 WIB.
Informasi kapal kargo bernama Pelya tersebut sebelumnya berada di tengah laut, mendekati terminal khusus pelabuhan PT Semen Indonesia.
Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Brondong, Lamongan, Aris Mariyoko mengatakan, kapal kargo sebelumnya pada Selasa (15/1) berangkat dari Surabaya.
Lalu pada Rabu (16/1) tiba di kawasan terminal khusus, namun masih dalam posisi antri untuk memuat semen packing.
Kemudian, tiba-tiba saja kapal kargo terseret ombak yang disertai angin kencang hingga terdampar mendekati pantai. Kapal kini sudah dalam posisi sudah kandas.
"Terdamparnya tadi, seperti yang terlihat kapal tidak bergerak. Jadi ini belum memuat semen," Ujarnya kepada wartawan saat di lokasi.
Dia menjelaskan, kapal kargo terdampar memuat 23 ABK, termasuk nahkoda. Kapal itu kandas yang ikut agen varia usaha lintas negara tersebut
Semua ABK saat ini masih di atas kapal, belum ada yang turun, karena menunggu kondisi cuaca baik agar bisa segera dievakuasi.
"ABK selamat semua, masih ada di atas kapal," Terangnya didampingi sejumlah petugas.
Aris yang juga bertugas di terminal khusus PT Semen Indonesia itu juga menambahkan, selain ombak besar, kecepatan angin juga memperngaruhi pergerakan kapal.
Untuk saat ini kecepatan angin mencapai 35 knot.
"Ombak dan angin sama-sama berpengaruh, makanya kapal kargo ini terdampar di tepian," Pungkasnya.