Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan Penjual Es Campur di Aceh Utara Dipicu Cinta Segitiga: Kronologi Hingga Penyesalan

Kasus pembunuhan terhadap Jazuli bin Ismail (34) warga Desa Ujong Kulam, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, akhirnya terungkap.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Pembunuhan Penjual Es Campur di Aceh Utara Dipicu Cinta Segitiga: Kronologi Hingga Penyesalan
Istimewa
Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin didampingi Wakapolres Kompol Edwin Aldro dan Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah memegang barang bukti yang digunakan tersangka pembunuh pedagang es campur dalamkonferensi pers di Mapolres setempat, Kamis (24/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH UTARA - Kasus pembunuhan terhadap Jazuli bin Ismail (34) warga Desa Ujong Kulam, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, akhirnya terungkap.

Penjual es campur tersebut dibunuh Mus alias Adi Pukik, warga Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, dengan cara menebaskan parang tiga kali ke leher korban di depan istrinya, Jamaliah (30).

Belakangan diketahui Adi merupakan selingkuhan dari istri korban.

Jazuli sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah oleh istrinya dengan luka gorok di bagian leher, Sabtu (15/9/2018) sekira pukul 02.30 WIB, di tempat tidur dalam kamar mereka.

Belakangan diketahui pembunuhan tersebut diotaki istrinya sendiri dan selingkuhannya.

Kejanggalan

Dilansir dari serambinews.com, sebelum kejadian itu, Jamaliah kepada polisi mengaku tertidur dalam kamar lain saat menidurkan anaknya.

Berita Rekomendasi

Tapi polisi tak percaya begitu saja dan terus berusaha mengungkap tabir kematian Jazuli.

Apalagi saat pengakuan Jamaliah dicerna polisi, terasa ada yang janggal.

Baca: Debat Kedua, BPN Usul KPU Gandakan Jatah Undangan Bagi Dua Kubu

Jamaliah mengaku suaminya ditebas perampok, tapi tak ada benda berharga yang hilang dari rumah itu.

Hanya sepeda motor milik korban di dalam rumah yang sengaja direbahkan.

Selain itu, ada tetesan darah yang jaraknya berdekatan dari dalam kamar tidur mengarah ke pintu belakang rumah.

Baca: Selidiki Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Pejabat PBB Bakal Datangi Turki

Artinya, pelaku tidak lari terburu-buru, melainkan berjalan pelan menuju pintu belakang untuk ke luar dari rumah.

Kecurigaan lainnya, kalau memang ada perampok yang masuk, kenapa tidak ada bekas dongkelan di jendela atau pintu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas