Pembunuhan Penjual Es Campur di Aceh Utara Dipicu Cinta Segitiga: Kronologi Hingga Penyesalan
Kasus pembunuhan terhadap Jazuli bin Ismail (34) warga Desa Ujong Kulam, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, akhirnya terungkap.
Penulis: Adi Suhendi
Sedangkan Jamaliah bekerja di Peunayong, Banda Aceh.
Tapi mereka saling berkomunikasi melalui handphone dan chatting.
Petunjuk Penting
Setelah melakukan proses penyelidikan yang panjang, polisi kemudian mendapatkan petunjuk penting bahwa kematian Jazuli bukan karena ditebas perampok.
Kecurigaan polisi mengarah ke Adi, sampai akhirnya ia dikuntit dan diringkus.
Setelah diinterogasi dia akhirnya mengaku bahwa ia mengenal Jamaliah melalui media sosial, facebook.
Baca: Tim Papan Atas di Dunia eSports, Team Liquid Kini Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Otomotif Honda
“Kemudian setelah bertemu, menjalin hubungan asmara, dan keduanya melakukan hubungan badan sampai tiga kali di rumah korban,” ungkap Kasat Reskrim.
Adi ditangkap di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara, Selasa (22/1/2019) sekira pukul 14.00 WIB oleh tim 1 yang dipimpin Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah dan Kasat Intelkam AKP Dheny Firmandika.
Sedangkan Jamaliah ditangkap di Peunayong, Banda Aceh, juga pada hari Selasa sekira pukul 22.00 WIB oleh tim 2 yang dipimpin Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum dan BKO Polda Aceh, Kompol Suwalto.
Menyesal
Dilansir dari Kompas.com, Jamaliah dan Adi mengaku menjalin hubungan asmara.
Pertemuan Jamaliah dan Adi berawal dari perkenalan keduanya lewat media sosial.
Hubungan mereka meningkat pada taraf saling jatuh cinta.
“Kami menyesal,” ujar Adi di Mapolres Aceh Utara, Kamis (24/1/2019).
Pria tersebut mengaku mencintai Jamaliah.