BPOM Kepri Sita 167 Jenis Kosmetik Ilegal Senilai Rp 150 Juta
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau (Kepri) di Batam menyita 167 jenis kosmetik ilegal senilai Rp 150 juta.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau (Kepri) di Batam menyita 167 jenis kosmetik ilegal, Sabtu (26/1/2019).
Penggerebekan ini merupakan hasil kerja sama yang dilakukan BPOM Kepri dengan sejumlah instansi terkait.
Kepala BPOM Kepri Yosef Dwi Irwan yang dikonfirmasi membenarkan atas pengungkapan dan penyitaan tersebut. Penyitaan itu dilakukan di sebuah rumah di Batam.
Yosef menyatakan, sebanyak 2.288 buah dari 167 jenis kosmetik ilegal disita.
"Jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 150 jutaan," kata Yosef.
Yosef mengaku pengungkapan ini tidak terlepas dari hasil pengembangan dari sejumlah kosmetik ilegal yang diamankan kemarin di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Batam.
"Dari sana dilakukan pengembangan dan akhirnya kami berhasil mengamankan salah satu gudangnya yang ditempatkan disalah satu rumah di Batam," jelasnya.
Baca: Kisah Penjual Mie Ayam Rp 2.000, Rika Septi Anadewi Menangis Saat Anak Minta Uang Jajan
"Namun jumlahnya tidak begitu banyak lagi, karena sebagian sudah didistribusikan ke sejumlah toko yang ada di Batam," katanya.
Dari penyitaan ini, Yosef mengaku pelaku terbukti melakukan pelanggaran dan diberikan sanksi sesuai UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 197 dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar.
Yosef berharap masyarakat dan pelaku usaha kosmetik untuk cermat membeli dan menjual produk-produk kosmetik, yang tentunya produk yang telah terdaftar di BPOM, dengan mengecek di bagian kemasan produk.
"Penertiban kosmetik ilegal ini akan terus kami lakukan sampai benar-benar produk yang beredar di Kepri semuanya terdaftar di BPOM," kata dia. (Kompas.com/Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM Kepri Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 150 Juta"