Pelecehan Seksual di Jalan Marak, Ini yang Dikatakan Humas Polrestabes Semarang
Seperti diberitakan sebelumnya, akun facebook bernama Varida Gustaf membagikan kisahnya saat menjadi korban pelecehan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kasubbag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Baihaqi, meminta para korban kejahatan baik kejahatan konvensional maupun pelecehan agar segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi khususnya Polrestabes Semarang.
Menurut Baihaqi, apapun kejadian yang mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan harusnya segera dilaporkan ke kepolisian.
"Segera laporkan. Pasti akan kami selidiki siapa pelakunya," kata Baihaqi, Selasa (29/1/2019).
Tindakan korban yang berusaha menghafal plat nomor kendaraan korban dianggap sangat tepat.
Informasi tersebut bisa menjadi acuan polisi untuk mengungkap pelaku kejahatan seksual yang dialami oleh Varida.
Baca: Mau Bikin Sushi Tanpa Beras Jepang, Bisa Pakai yang Lokal, Contek Triknya Agar Hasilnya Mirip
"Catat atau hafalkan plat nomor kendaraannya. Informasi itu sangat penting untuk kami menyelidiki pelakunya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, akun facebook bernama Varida Gustaf membagikan kisahnya saat menjadi korban pelecehan seksual di jalan.
Varida membagikan kisahnya di grup MISS (Media Informasi Semarang dan Sekitarnya) Selasa (29/1/2019).
Dalam unggahannya, Varida yang saat itu sedang bersama anaknya yang berumur tiga tahun selesai dari warung yang tak jauh dari rumahnya di Cinde Utara, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Saat pulang ke rumah itulah tiba tiba ada motor Suzuki Shogun warna merah lewat di sampingnya dan meremas payudara sebelah kanan.
Bahkan Varida hampir terjatuh saat pelaku pencabulan tersebut meremasnya.
"Tiba2 ada motor SHOGUN MERAH plat H4143AM lewat samping saya dan tiba2 meremas payudara saya sebelah kanan dengan kenceng sampai saya hampir terjatuh," kata Varida dalam unggahannya.
Sontak dia pun berteriak kencang ke arah pelaku.
Namun saat itu, Varida merasa tak asing dengan wajah pelaku. Dia meyakini pelaku merupakan orang yang tinggal tak jauh dari rumahnya.
"Saya reflek saya teriak kenceng HEI KURANG AJAR YA KAMU tapi wajahnya saya agak gk asing seperti orang deket daerah CINDE arah bunderan lapangan CINDE kedung mundu atau tetangga saya," lanjutnya.