Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Warga Hanyut Ditelan Banjir Pangkalan Koto Baru Limapuluh Kota

Dua dari tiga orang korban hanyut bernama Riki dan Febri, masih belum ditemukan. Sedangkan satu korban lagi, yaitu Muhammmad Fikri (13)

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tiga Warga Hanyut Ditelan Banjir Pangkalan Koto Baru Limapuluh Kota
Tribun Pekanbaru
Anggota tim SAR mencari korban banjir di Limapuluh Kota 

Laporan Kontributor TribunPekanbaru.com, Riki Suardi

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota Sumbar, dilanda banjir, Minggu (3/2/2019).

Banjir tersebut, dipicu karena meluapnya Batang Maek yang disebabkan curah hujan yang begitu tinggi sejak Sabtu malam kemarin.

Bahkan akibat banjir itu, tiga orang warga Lakuak Gadang, Nagari Pangkalan, dilaporkan tenggelam dan hanyut.

Baca: Bocah Dijual Orangtuanya Seharga Rp 250 Juta, Siapa Sangka Nasib Baik Malah Menghampirinya

Dua dari tiga orang korban hanyut bernama Riki dan Febri, masih belum ditemukan. Sedangkan satu korban lagi, yaitu Muhammmad Fikri (13), ditemukan selamat.

Kapolres 50 Kota, AKBP Haris Dadis mengatakan bahwa pencarian untuk korban hanyut untuk sementara dihentikan, karena sudah larut malam.

Senin ini, katanya, pencarian akan kembali dilakukan oleh tim gabungan dari SAR, BPBD, PMI dan Polri.

BERITA TERKAIT

"Senin tim gabungan akan kembali melakukan pencarian dengan menyisiri lokasi korban hanyut. Mudah-mudahan kedua korban berhasil ditemukan," kata Haris kepada tribunpekanbaru.com via handphone, Minggu malam.

Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir mengatakan bahwa selain korban hanyut, banjir yang disebabkan karena tingginya curah hujan sejak Sabtu malam, sehingga membuat Batang Maek meluap, juga menyebabkan empat Jorong di Pangkalan terendam banjir.

Selain Jorong Lakuak Gadang, tiga Jorong lainnya adalah Pasar Usang, Tigo Balai dan Banjaranah. Bahkan di Jorong Banjaranah, satu jembatan putus, sehingga akses jalan ke Pangkalan Koto Baru menuju Kapur IX maupun sebaliknya, putus.

Selain di Pangkalan Koto Baru, banjir juga terjadi di Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan. Bahkan, sebanyak 607 jiwa terancam terisolasi, karena putusnya pondasi Jembatan Nenan yang merupakan jembatan penghubung Nagari Maek ke pusat Pemerintahan Kecamatan Bukit Barisan.

"Selain di Nagari Maek, banjir juga terjadi di kawasan Harau dan Kapur XI," kata Joni Amir kepada tribunpekanbaru.com, Minggu malam.

Di Harau, terang Joni Amir, banjir menyebabkan sebanyak 350 orang siswa dan siswi SMA yang sedang kemping di kawasan Harau, juga terisolasi akibat meluapnya Sungai Batang Sanipan di Jorong Air Putih, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau.

Sedangkan di Kecamatan Kapur IX, tepatnya di Nagari Muaro Paiti, membuat akses jalan juga terputus, karena luapan air Sungai Batang Kampar. Bahkan sampai Minggu sore, jalur tersebut masih digenangi air dan belum bisa dilewati kendaraan.

"Tinggi banjir di beberapa lokasi bervariasi, ada yang sampai satu meter lebih. Alhamdulillah, ketinggian banjir di beberapa lokasi itu pada tadi sore, sudah mulai surut," kata Joni Amir kepada tribunpekanbaru.com.

Kemudian ketika ditanya total kerugian materil akibat bencana banjir di beberapa lokasi di Kabupaten Limapuluh Kota itu, Joni Amir mengaku bahwa sanpai saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan.

"Kami belum bisa perkirakan jumlah kerugian berapa, karena kami masih melakukan pendataan. Petugas sampai malam ini masih berada di lokasi bencana banjir," pungkas Joni.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Banjir Landa Pangkalan Koto Baru Kabupaten Limapuluh Kota, Tiga Orang Warga Hanyut

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas