Bangkai Lumba-Lumba Terdampar di Pantai Kuta, Penyebab Kematiannya MIsterius
Diperkirakan matinya lumba-lumba sudah lebih dari tiga hari yang lalu dan untuk mengetahui penyebab kematian menunggu hasil otopsi
Editor: Eko Sutriyanto
"Biasanya bangkai hewan itu dikubur, mungkin di sekitar TCEC Serangan. Kan di sana juga ada dokter hewannya jadi kemungkinan diotopsi di sana lalu dikubur. Mungkin secara anatomi dia bisa mengetahui tapi penyebabnya di laut, sulit," bebernya.
Ia menduga warna seperti gosong pada lumba-lumba malang itu, karena terpapar matahari.
"Mungkin kena matahari, apalagi kata masyarakat sudah beberapa hari. Tapi ada juga dolphin yang agak gelap. Enggak tahu persis ya, gelap karena apa," ungkapnya.
Ditanya apa ada kasus perburuan oleh nelayan, jawabnya dari pantauan BKSDA selama ini, belum ada.
Sedangkan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA, Ketut Catur Marbawa juga menjelaskan kasus itu sementara ditangani oleh teman-teman dari TCEC.
"Mereka punya unit untuk rescue-nya. Tapi Saya belum dapat laporannya juga ini sementara menunggu hasilnya, dugaannya kenapa," ujarnya.
Dalam beberapa kasus, ucapnya memang biasanya terdampar dan sudah dalam keadaan mati atau menjadi bangkai. Dan biasanya tidak sengaja tersangkut jaring nelayan.
"Cuma dalam peristiwa ini menurut penduduk setempat kan kelihatan sejak lima hari lalu sudah keliaran. Kemudian sudah diusir tapi tiba-tiba ditemukan di daratan sudah mati.
"Kalau Kemungkinan sakit atau radarnya sudah rusak bisa jadi seperti itu. Mungkin saja. Hanya saja kami pastikan bahwa lumba-lumba adalah satwa yang dilindungi," katanya.