Kisah Penculikan Anak di Jambi, Ingin Mengadopsi Malah Menculik, Saat Dikejar Bayi Dibuang ke Semak
Pelaku penculikan anak tersebut dihadirkan polisi di hadapan media saat konfrensi pers, pada Kamis (7/2/2019).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Baru-baru ini viral di media sosial kabar dua orang anak diculik di wilayah Kuburan Cina, Kota Jambi.
Peristiwa penculikan tersebut ternyata benar-benar terjadi. Pelaku ditangkap polisi beberapa hari yang lalu.
Pelaku penculikan anak tersebut dihadirkan polisi di hadapan media saat konfrensi pers, pada Kamis (7/2/2019).
Pelaku hanya bisa tertunduk lesu siang itu, di Mapolresta Jambi. Tidak ada kata pembelaan yang keluar dari mulutnya.
Baca: Ada yang Rp 20 Jutaan, Berikut Daftar Lengkap Skutik MAXI Yamaha Terbaru Bulan Februari 2019
Pelaku merupakan seorang perempuan berinisial EK.
Dia sehari-hari sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Danau Sipin. Dia diamankan petugas atas kasus dugaan penculikan dua anak balita yakni D (perempuan, lima tahun) dan R (laki-kali, 5 bulan).
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Dober Christian, mengatakan penculikan anak tersebut bermula ketika EK mendatangi seorang tukang urut.
Baca: Putra Kiai Maruf Amin: Abah Hilang Sebelum Pengumuman
Tujuannya ke sana adalah untuk berurut, karena sudah beberapa tahun menikah tapi belum juga mendapatkan keturunan.
Mendengar cerita EK saat diurut, akhirnya tukang urut tersebut menyarankan kepada EK supaya mengadopsi anak dari RT yang tinggal di Kelurahan Simpang IV Sipin.
EK diberitahu tukang urut itu bahwa RT ingin ada yang mengadopsi anaknya, karena dia sudah punya banyak anak.
EK merasa senang atas informasi itu. Tak lama setelah itu dia mendatangi kediaman RT, pada Jumat (25/1).
Dia menyampaikan niatnya mengasuh dan mengadopsi anak dari RT tersebut.
Baca: Viral Pria Amuk Motor karena Tak Terima Ditilang, Kini Beredar Video Pelaku Juga Bakar STNK-nya
Namun, RT membantah bila ia ingin memberikan anaknya kepada orang lain.
Permintaan dari EK ditolak perempuan itu.
Dia juga mengatakan tidak pernah menyampaikan informasi demikan.
Tak puas sampai di situ, keesokan harinya EK datang lagi ke rumah RT.
Dia mengajak mereka jalan-jalan menggunakan sepeda motor matic, Selasa (29/1) sore.
Saat itu RT membawa serta dua orang anaknya yang masih kecil yakni D dan R.
Dalam perjalanan sore tersebut, D meminta kepada ibunya dibelikan rambutan yang dijual di pinggir jalan.
Mendengar permintaan itu EK menghentikan kendaraan saat tiba di kawasan Kuburan Cina.
Di sana, dia meminta RT membelikan rambutan untuk D.
Baca: Panglima TNI Apresiasi TNI AL yang Usir Kapal Asing Tanpa Izin
Uang Rp 10 ribu dia berikan kepada ibu anak-anak itu. Sementara R yang merupakan bayi 5 bulan, berpindah ke gendongan EK.
"Ketika orang tua anak itu pergi membeli rambutan ke seberang jalan, saat itulah pelaku (EK) langsung membawa kabur kedua anak tadi menggunakan sepeda motor," ungkap Kapolresta Jambi, Kombes Pol Dover Christian, saat konfrensi pers di Mapolresta Jambi.
Kombes Pol Dover Crinstian mengatakan, setelah EK membawa kabur dua orang anak tersebut, ibu dari anak-anak itu mendatangi Polsek Telanaipura.
Dia melaporkan terjadi penculikan dua anak yang baru saja dialaminya.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim Opsnal melakukan penyelidikan.
Viral di medsos
Pada pukul 22.00 malam itu, beredar informasi di media sosial, yang berisi warga menemukan anak perempuan.
Anak tersebut ditinggalkan orang tak dikenal di wilayah Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi.
Polisi menyambangi lokasi tersebut, dan menemukan perempuan kecil itu di sana.
“Anak itu ditinggalkan warung tertutup oleh EK, dengan alasan ingin mengisi minyak motor,” katanya.
Pada Selasa (30/1) sekira Pukul 11.00, tim opsnal akhirnya mendapati informasi keberadaan pelaku.
Tak ingin kehilangan buruan tim bergegas menuju tempat yang di informasikan. Pelaku akhirnya ditangkap tanpa perlawanan.
“Tersangka ditangkap di rumah orangtuanya di Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin,” ujar Kapolresta.
Kasus Kedua
Aksi penculikan yang dilakukan EK di Kota Jambi tercatat sebagai aksi penculikan kedua yang terjadi di Provinsi Jambi dalam tahun ini.
Sebelum ini juga terjadi penculikan anak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. RR bocah berumur satu tahun, sempat berada di tangan penculik bayi.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/1) siang, di Kelurahan Parit Culum 1, Muara Sabak Barat.
Ahmad Syafi'i paman korban menceritakan, peristiwa itu terjadi saat ia dan orang tua korban sedang memanen duku di kebunnya.
Saat itu RR sedang tidur di dalam ayunan ditemani kakak sepupunya, Febri (18).
Ketika mereka sedang duduk istirahat, tiba-tiba Febri berteriak adik sepupunya dibawa lari oleh seseorang.
Mereka langsung mengejar pelaku penculikan tersebut, yang diketahui seorang pria, bila dilihat dari ciri-cirinya.
Baca: Fahri Hamzah: Komitmen Pemerintah untuk Basarnas Tidak Boleh Terganggu Situasi Politik dan Ekonomi
Syafi'i menyebutkan sempat melihat pelaku berlari sambil menggendong keponakannya itu, tapi tidak bisa melihat secara pasti ciri-ciri pelaku.
"Dari jarak 100 meteranlah dari kami pelaku itu kelihatan lari menggendong RR,” ungkapnya.
Pelaku kemungkinan merasa tak mampu lagi melanjutkan aksinya, sehingga meletakkan bayi itu di atas semak-semak, saat orangtua bayi itu mengejarnya.
“Pas dia meletakkan korban di semak-semak pun saya lihat. Tapi setelah berhasil menyelamatkan anak kami tak berpikir untuk mengejar perlaku lagi. Yang penting keponakan kami selamat. Lagi pun sudah ramai warga yang turun membantu mengejar pelaku," sebutnya.
Bocah itu bisa diselamatakan, ditinggalkan oleh pelaku di dalam semak-semak ilalang di kebun pinang.
"Mungkin pelaku itu, merasa terdesak karena ramai dikejar oleh warga setempat. Anak ini langsung dilempar ke semak-semak," sebut Syafi'i.
Febri mengatakan saat kejadian ia sedang tertidur di dekat buaiyan adeknya tersebut. Tiba-tiba adeknya yang sedang tertidur di dalam ayunan dibawa oleh seorang laki-laki keluar rumah.
"Baru sekitar beberapa menit saya tertidur, tiba-tiba saya mendengar bunyi, penghalang di pintu berbunyi, saya lihat ada orang berjaket hitam dengan tutup kepala membawa adik saya, karena saya tidak bisa mengejar pelaku, saya teriak memanggil bapak saya yang sedang memanen duku untuk mengejarnya," ucap Febri.
Kapolsek Muara Sabak Timur, Ipda Cibro, saat dikonfirmasi membenarkan jika ada informasi dari warga bahwa adanya aksi percobaan penculikan anak itu. Cibro bilang pihaknya masih mendalami kasus itu. Apakah benar-benar aksi penculikan atau motif lain.
Dengan kejadian ini, Cibro mengimbau masyarakat untuk tidak resah namun harus waspada. "Warga tak perlu resah, namun harus tetap waspada mengawasi anak-anaknya," tuturnya. (Duanto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Dari Tukang Urut hingga Akhirnya Nekat Menculik 2 Balita Sekaligus, Kisah EK Ingin Punya Anak