Bima Arya Kenalkan ‘Kancra’, Tim Patroli Naturalisasi Ciliwung
Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin langsung patroli bersama Satgas Naturalisasi Ciliwung yang diberi nama ‘Kancra’ di kawasan Bantar Peuteuy.
Editor: Content Writer
Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin langsung patroli bersama Satgas Naturalisasi Ciliwung yang diberi nama ‘Kancra’ di kawasan Bantar Peuteuy, Tajur, Bogor Timur, Kamis (7/2/2019).
Kancra merupakan akronim dari ‘Pasukan Ciliwung untuk Naturalisasi’. Kancra, menurut Bima, diambil dari salah satu ikan yang merupakan ekosistem khas Sungai Ciliwung. Bahkan, Ikan Kancra disebut-sebut memiliki gizi yang lebih tinggi ketimbang Salmon.
“Saat ini ekosistem Kancra hampir punah karena Ciliwung tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga. Semoga semangat tim ini mampu mengembalikan fungsi Ciliwung dengan ekosistemnya melalui program naturalisasi,” ungkap Bima Arya.
Di kawasan tersebut Bima Arya bersama ‘Kancra’ menemukan sejumlah titik pembuangan sampah warga ke bantaran Sungai Ciliwung. Bima kemudian langsung menginstruksikan sekretaris satgas Een Irawan Putra untuk melakukan pemetaan titik-titik pembuangan tersebut
Dalam patroli tersebut juga tim diperkuat belasan personel dari Yonif 315/Garuda yang dikomandoi langsung oleh Komandan Yonif 315 Letkol Inf Thomas Rajunio.
“Pasukan ini bertugas Senin hingga Jumat menyusuri Ciliwung. Sidak ke titik-titik sampah dan mengajak warga mencari solusi bersama. Pasukan ini juga bisa memberi sanksi bagi warga yang masih buang sampah sembarangan,” jelasnya.
Meski bisa memberikan sanksi, kata Bima, saat ini tahap yang dilakukan masih sosialisasi dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang, seperti tempat pembuangan sampah sementara, kendaraan angkut sampah dan pengolahan sampah.
“Kita lihat dulu titik permasalahannya. Tim patroli Kancra ini diharapkan bisa membangun dialog dengan warga untuk mencari solusi. Contohnya di sini warga yang membuang sampah ke bantaran sungai. Itu karena tidak ada armada yang cukup untuk mengangkut sampah,” terang dia.
“Ke depan akan ada 4 langkah di sini. Pertama membangun bank sampah supaya warga bisa memilah dan memilih agar volume sampah yang akan dibuang berkurang, kedua membangun TPS disini dengan lebih baik, lalu mengatur penjadwalan, dan keempat adalah menambah armada angkut sampah. Itu kira-kira solusi standar di setiap titik. tinggal penganggarannya dari mana dan tahapan pelaksanaannya seperti apa,” tambahnya.
Kancra sendiri akan rutin berpatroli setiap Senin hingga Jumat selama enam bulan ke depan. “Kancra terdiri dari TNI, Pol PP, Dinas, Kelurahan dan perwakilan komunitas serta warga.
Targetnya dalam waktu enam bulan wilayah patroli harus bersih dari sampah, ada sistem kelola sampah yang baik. Tidak mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin,” tegasnya.(*)