Keseharian 4 Siswa Pengeroyok Penjaga Sekolah SMPN 2 Galesong, Keluar Masuk Kelas Pun Seenaknya
Empat siswa SMPN 2 Galesong, Takalar, yang mengeroyok seorang penjaga sekolah, ternyata memang dikenal sebagai siswa nakal.
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Empat siswa SMPN 2 Galesong, Takalar, yang mengeroyok seorang penjaga sekolah, ternyata memang dikenal sebagai siswa nakal.
Beberapa kali mereka masuk ruang Bimbingan Konseling karena dianggap nakal.
Hal itu diungkapkan oleh beberapa guru bimbingan konseling (BK) di sekolah tersebut, termasuk Sukmawati (24).
"NRA (12) hampir setiap hari dipanggil ke ruang konseling. MI (12) juga pernah," ujar Sukmawati.
Keterangan juga diberikan Syamsuddin H Sitaba SPd (50) sebagai guru bimbingan konseling kelas 3 di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar, Sulsel.
Syamsuddin menyampaikan jika dua dari empat siswa pelaku pengeroyokan memang perlu bimbingan khusus.
"Bisa dibilang mereka nakal. Hampir semua guru mengeluh," ujar Syamsuddin.
Syamsuddin sudah menjadi guru konseling selama 20 tahun lebih dan mengabdi di SMPN 2 Galesong.
"Seringkali dalam proses pembelajaran, mereka tidak menghargai guru. Suka bolos. Kadang kalau guru mengajar, mereka suka keluar-masuk," tambahnya.
Sementara, dewan guru di SMPN 2 Galesong, menggelar rapat untuk membahas kasus siswa dan wali murid mengeroyok karyawan di sekolah tersebut, Selasa (12/2/2019).
Dalam rapat, sekolah menghadirkan empat siswa pengeroyok, yakni NRA (12), MI (12), AD (12), dan A (12).
Orangtua siswa yang turut memukul, Muh Rasul Dg Sarrang (48) juga hadir dalam rapat.
Pihak sekolah juga menghadirkan penjaga sekolah korban pengeroyokan, Faisal Dg Paulle (38).
Pada rapat itu, Guru BK Kelas 3 SMPN 2 Galesong Selatan Syamsuddin Sitaba (50), mengaku jika beberapa kali sempat menangani siswa Pengeroyok Bujang Sekolah Faisal Dg Paulle, yakni NRA (12), MI (12), A (12) dan AD (12).