Calo Tertangkap Tangan Jual Tiket KA Lokal Prameks
Calo tersebut saat itu tengah menawarkan tiket Prameks kepada calon penumpang yang akan menggunakan jasa KA Prameks
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Wahyu Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Praktek percaloan tampaknya masih saja menjadi momok pelayanan transportasi khususnya Kereta Api.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta baru saja mengamankan seorang calo yang tertangkap tangan tengah menjual tiket KA Lokal Prameks di Stasiun Lempuyangan.
Eko Budiyanto, Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta menerangkan pihaknya juga mengamankan sejumlah tiket KA Prameks dengan berbagai tanggal dan jam keberangkatan.
"Kejadian penangkapan Selasa (12/2/2019) lalu, diamankan tengah membawa tiket KA Prameks sejumlah 145 tiket dengan berbagai tanggal," katanya kepada TribunJogja.com, Kamis (14/2/2019).
Calo tersebut diamankan oleh Polsus yang tengah bertugas.
Dari keterangan Polsus yang ia terima, calo tersebut saat itu tengah menawarkan tiket Prameks kepada calon penumpang yang akan menggunakan jasa KA Prameks.
"Ia menawarkan tiket Prameks di depan loket padahal di loket Prameks waktu itu sudah memberi tahu kalau tiket sudah habis," lanjutnya.
Usai penangkapan, calo tiket langsung diinterogasi oleh pihak Polsus dan PT KAI.
Baca: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pesan Tiket KA Prameks via KAI Access
Tiket yang diamankan juga disita oleh PT KAI.
Kendati telah menangkap basah dan mengamankan sejumlah bukti, PT KAI belum membawa perkara ini hingga ke ranah hukum namun memilih untuk membina calo tiket tersebut.
"Calo yang tertangkap membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya dan jika mengulangi lagi tentu akan kita bawa ke ranah hukum," terangnya.
Sementara itu, terkait modus operandi calo tersebut hingga bisa membeli banyak tiket, Eko menjelaskan, calo tersebut melakukan antri berkali-kali di loket dengan beberapa identitas yang ia bawa sehingga mengumpulkan banyak tiket dengan berbagai tanggal dan jam keberangkatan.
"Jadi pembelian di loket itu satu orang bisa membeli sampai empat tiket. Nah dia itu antri berkali-kali dan menjualnya dengan harga lebih tinggi," katanya.
Dari hasil interogasi bersama petugas, si calo menjelaskan untuk setiap tiketnya ia mengambil untung mulai dari Rp 2ribu hingga Rp 12ribu.
"Jadi harga tiket Prameks itu Rp 8ribu kemudian ia jual lebih tinggi mulai Rp 10ribu sampai Rp 20ribuan," tambahnya.
Dengan temuan itu, pihaknya berharap kepada para pelanggan setia KAI yang menemukan tindakan percaloan di lingkungan stasiun maupun diluar stasiun agar segera melaporkan kepada pihak PT KAI baik dilakukan oleh oknum internal ataupun eksternal PT KAI.
"Bagi masyarakat yang menjumpai praktek seperti itu silahkan laporkan kepada kami jika itu dari pihak KAI tentu kita ada sanksi berat hingga orang tersebut dikeluarkan," katanya.