Terluntang-lantung dan Sempat Jadi Pengemis di Riau, Tarek WNA Asal Mesir Akhirnya Dideportasi
Pemerintah Indonesia melalui Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru mendeportasi seorang warga negara asing asal Mesir bernama Tarek Ashour.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pemerintah Indonesia melalui Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru mendeportasi seorang warga negara asing (WNA) asal Mesir bernama Tarek Ashour Mostafa Abdelaty.
Hal ini dibenarkan Kepala Rudenim Pekanbaru, Junior Sigalingging saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Jumat (15/2/2019).
"Iya, tadi pagi dideportasi," katanya kepada Tribunpekanbaru.com.
Dia menjelaskan, Tarek sudah selama 2 bulan berada di Rudenim, sekitar bulan Desember 2018 lalu.
Tarek merupakan WNA hasil penyerahan dari Kantor Imigrasi Dumai.
Junior menjelaskan, Tarek ini dulu datang ke Indonesia, masuk dari Dumai.
Dia datang sebagai turis, memanfaatkan kebijakan bebas visa di Indonesia. Di paspornya, Tarek tercatat lahir di Giza tanggal 15 Agustus 1970.
Baca: Jamat Mempekerjakan Keponakan Sebagai PSK Bertarif Rp 80 Ribu Sampai Rp 120 Ribu
"Di sini (Riau) dia hidup luntang-lantung, tidak jelas dan kehabisan uang. Dia waktu itu kembali ke Malaysia, karena sempat tinggal di Malaysia, tapi ditolak. Jadi dikembalikan ke kita, ke Dumai," terang Junior.
Lantaran sudah tak punya apa-apa lagi, Tarek pun kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tinggal di Indonesia.
"Tas tidak punya, baju hanya tinggal di badan, jadi Imigrasi Dumai menyerahkan kepada kita untuk selanjutnya kita deportasi. Tentunya, kita koordinasi dengan Kedutaan Mesir, untuk difasilitasi, bagaimana dia agar bisa pulang," kata Kepala Rudenim.
Baru Jumat ini, pihaknya bisa melakukan deportasi karena memang harus dilengkapi administrasinya.
Akhirnya Tarek pun diberangkatkan Jumat pagi dengan maskapai Garuda Indonesia ke Jakarta, melalui Bandara SSK II Pekanbaru.
"Namun besok pagi jam 11.00 WIB, baru dia berangkat dari Jakarta menuju Kairo, dengan pesawat Saudi melalui Jeddah," kata Junior.
"Malam ini dia ditempatkan dulu di ruang detensi Imigrasi di Kantor Imigrasi Soekarno Hatta, ditempatkan dalam ruangan bentuk kamar. Semalam ini, dia tidur di sana dulu baru besoknya berangkat melanjutkan penerbangan ke Jeddah, terus ke Kairo," imbuhnya.
Junior menambahkan, pihaknya juga menerima informasi, Tarek ini sempat mengemis karena kehabisan uang.
"Kita dapat informasi dia ini sampai mengemis, artinya kehabisan uang lah. Makanya kita lakukan tindakan deportasi," tandasnya.
Saat diberangkatkan, tampak Tarek mengenakan baju koko warna biru dongker dan sebuah peci. Pakaian ini diberikan oleh pihak Rudenim, agar Tarek lebih terlihat rapi saat dideportasi.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul WNA Asal Mesir yang Sempat Jadi Pengemis di Riau Dideportasi, Rudenim: Cuma Tinggal Baju di Badan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.