Purta Kiai Maruf Ingatkan Ada Kelompok Intoleran Ingin Ganti Pancasila
Di acara itu, Ahmad Syauqi, kerap disapa Gus Oki Syauqi mendeklarasikan NKRI Anti Intoleransi. Salah satu yang menjadi perhatian Gus Oki
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan Surya, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Ratusan penari rampak barong memenuhi area Hutan Kota Kabupaten Trenggalek, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Senin (19/2/2019) sore kemarin, menyambut Ahmad Syauqi, putra Calon Wakil Presiden Kiai Maruf Amin, Ahmad Syauqi.
Di acara itu, Ahmad Syauqi, kerap disapa Gus Oki Syauqi mendeklarasikan NKRI Anti Intoleransi. Salah satu yang menjadi perhatian Gus Oki juga adalah berita hoaks. "Hoaks itu seperti bom atom. Merusak, meninggalkan luka dalam waktu yang sangat lama," ujarnya.
Baca: Presiden Jokowi Resmi Lantik Syamsuar-Edy Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau
Syauqi juga mengingatkan adanya kelompok intoleran. Mereka hendak menggantikan sendi negara yang berdasar Pancasila. Padahal Pancasila adalah kesepakatan bersama yang dibuat oleh para pendiri bangsa. "Dan yang mereka bawa bukanlah budaya Indonesia," sambung Syauqi.
Karena itu semua pihak diharapkan menjaga NKRI dari para perongrong yang tengah marak. Hoaks adalah produk yang dihasilkan oleh kelompok yang tidak menghendaki NKRI damai.
Dampaknya sikap saling mencaci, saling mengujat tengah marak di masyarakt. "Kita ingatkan lagi, kita satu NKRI. Dan kita mulai dari Trenggalek," tegas Syauqi.
Gus Oki berharap media ikut mengedukasi masyarakat tentang hoaks yang menjadikan krisis persatuan. "Indonesia harus maju dengan kedamaian dan kebersamaan. Tanpa kebersamaan dan kedamaian, tidak mungkin bisa membangun," pungkasnya.
Baca: Sambangi Maruf Amin, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bikin Vlog Tentang Keluarga
Acara ini berlangsung dengan meriah. Para penari barong menari dengan rancak. Masyarakat sekitar terlihat antusias menyaksikan seni tradisional khas mataraman ini.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tak Kampanyekan Bapak, Anak Ma'ruf Amin Datang ke Trenggalek Deklarasikan NKRI Anti Intoleransi