Jadi Narasumber di GSAM 2019, Bima Beberkan Inovasi di Kota Bogor
Untuk kampung tematik, pada kesempatan tersebut Wali Kota memaparkan program naturalisasi Ciliwung yang melintas di tengah Kota Bogor.
Editor: Content Writer
Di hadapan para peserta General Secretary Annual Meeting (GSAM) 2019 yang mengusung tema “Collaborate to Accelerate”, Wali Kota Bogor, Bima Arya, membeberkan inovasi yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam rangka pembangunan di Kota Bogor.
Diantaranya inovasi kampung tematik, SMART, Anjas Go Clear, SIMTARU dan SITANDUK. Bahkan, inovasi Sekolah Ibu di Kota Bogor menjadi program resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Bima, merubah mindset menjadi hal yang pertama guna mendorong birokrasi untuk berinovasi. Saat ini birokrasi ditantang untuk membuat inovasi dan diajak untuk memahami hubungan antara inovasi dengan karier.
“Jika birokratnya kreatif menciptakan inovasi dan mau bekerja keras, maka akan ada berdampak bagi dirinya maupun institusinya. Saya sadar dalam mendorong birokrasi untuk berinovasi, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus kolaborasi semua pihak. Inovasi lahir dari kolaborasi dan dalam penerapannya harus memiliki strategi,” katanya saat menjadi narasumber di Tiger Ballroom, Hotel Royal Safari Garden, Cisarua, Bogor, Kamis (28/02/2019).
Inovasi yang diterapkan, tegas Bima, harus diperkuat dengan regulasi agar kedepan terus berkesinambungan. Selain itu juga penerapannya yang baik dan benar menghasilkan prestasi dan apresiasi dari berbagai pihak.
Untuk kampung tematik, pada kesempatan tersebut Wali Kota memaparkan program naturalisasi Ciliwung yang melintas di tengah Kota Bogor yang akan dijadikan kawasan wisata air yang terintegrasi.
Bima yang hadir bersama Erik Suganda, Ketua CSR Kota Bogor mengundang rekan CSR untuk meninggalkan legacy yang tujuannya bukan untuk sekedar membangun infrastruktur namun juga membangun kultur, karenanya CSR harus masuk secara substantif.
“Kampung tematik harus berdampak pada kualitas hidup, infrastruktur dibangun untuk mendukung hal tersebut,” ujarnya.
Dalam hal ini, Bima menyebutkan bahwa Pemkot Bogor tidak bisa sendiri dalam melaksanakannya, perlu adanya kolaborasi dengan pihak lain untuk mengakselerasikannya. Salah satunya melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Di awal kegiatan diputar video singkat profil dan Bogor Street Festival 2019 yang menurut Bima kedua video merupakan gambaran yang sedang dilakukan Pemkot Bogor, yakni mengembalikan hijau dan sejuknya Kota Bogor serta membangun kebersamaan di tengah keberagaman warga Kota Bogor.
“Kebersamaan yang ditampilkan dalam video menggambarkan warisan yang sudah diupayakan dan diwariskan sejak ratusan tahun silam,” ujarnya.(*)