Remaja di Belu Tikam Enam Orang, Ibu dan Tetangganya Mengenaskan
JPDS (16) ditangkap pihak Kepolisian Sektor Belu usai melakukan pembunuhan secara brutal dengan cara menikam enam orang warga.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BELU -- JPDS (16) ditangkap pihak Kepolisian Sektor Belu usai melakukan pembunuhan secara brutal dengan cara menikam enam orang warga.
Salah satu korban yang ditikam JPDS (16) adalah ibu kandungnya sendiri, Filomina Dos Santos (52) hingga tewas.
Kejadian tersebut terjadi di RT 17/RW 05 Dusun Lesepu, Kelurahan Manumutin, Kabupaten Belu, Kamis (28/2/2019) sekitar pukul 15.30 Wita.
Berikut POS-KUPANG.COM uraikan kronologi lengkap dan fakta-fakta kasus anak bunuh ibu kandung di Belu, Atambua.
1. Tersinggung
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, korban mengaku tersinggung saat ditegur oleh keluarganya.
Seorang saksi, Gabriel Buru Bara (61) mengatakan, orangtua pelaku dan keluarga yang lain sedang menghadiri acara keluarga salah satu rumah warga.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Ardyan Yudo Setiantono S.H, S.IK mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, saat dikonfirmasi, Jumat (1/3/2019).
Menurut Ardyan, keterangan awal dari pelaku mengatakan, dia tersinggung saat ditegur oleh keluarganya sehingga ia melakukan tindakan brutal menikam ibu kandung dan kelurga yang lainnya.
"Pelaku tersinggung saat ditegur oleh kelurganya maka dari itu dia emosi," kata Ardyan.
2. Usai tikam ibu kandungnya, JPDS juga tikam lima orang lainnya
Selain menikam ibu kandungnya, pelaku menikam lima warga lainnya secara membabi buta hingga kelima warga tersebut di rawat di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD.
Dua korban yang tewas adalah Filomina Dos Santos (52) dan Magdalena Bui.
Kedua meninggal di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD. Satu dari kedua korban yang meninggal ini adalah ibu kandung pelaku atas nama, Filomina Dos Santos.
Semua korban yang ditikamnya adalah perempuan dan salah satu diantaranya adalah nenek pelaku.
3. Ayah kandung sempat dikejar pelaku
Bernadus Batleto, ayah kandung dari pelaku penikaman ibu kandung diamankan di Polres Belu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ditemui POS-KUPANG.COM di Polres Belu, Jumat (1/3/2019), Batleto terlihat shok. Dengan suara terbata-bata, Batleto sempat menceritkan kejadian tersebut.
Batleto mengatakan, ia sempat dikejar pelaku hingga sempat terjatuh. Beruntung pelaku tidak sempat menikam. Batleto melarikan diri jauh dari rumah. Ia tidak mengetahui persis kondisi yang terjadi setelah ia melarikan diri dikejar pelaku.
"Dia kejar saya juga sampai saya jatuh," kata Batleto sambil menunjukan ke arah lututnya yang masih sakit akibat jatuh.
Pelaku adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia anak putus sekolah di kelas satu SMP.
Menurut Batleto, ia sejak Kamis (28/2/2019) malam berada di Polres. Ia merasa sedih sekali karena istrinya yanh sudah terbaring kaku tanpa didampingi suaminya.
"Saya dari tadi malam di sini. Kasian mama tidur sendiri," ungkap Batleto sambil menangis.
Menurut Batleto, pelaku yang adalah anaknya tidak memiliki masalah dengan keluarganya dalam rumah. Pelaku jug anak yang baik dan jarang membuat masalah.
Batleto sendiri merasa bingung dengan perilaku anaknya yang tiba-tiba bertindak brutal hingga menikam ibu kandungnya sendiri.
Kronologi
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kasat Reskrim, AKP Ardyan Yudo Setiantono dalam keterangan persnya di ruang Reskrim, Jumat (1/3/2019) menyampaikan kronologi kasus penikaman ini.
Menurut Ardyan, kasus penikaman tersebut bermula dari rasa ketersinggungan. Pelaku ditegur seorang saksi bernama Andre karena selama ini jarang melihat pelaku.
"Kamu kemana saja. Selama ini tidak pernah kelihatan," kata Ardyan meniru percakapan pelaku dengan saksi.
Atas pertanyaan saksi, pelaku merespon dan menjawab bahwa dia tidak kemana-mana selama ini.
"Saya dari dulu sudah ada di sini," jawab pelaku sambil memukul Andre menggunakan telapak tangan di tengkuknya Andre.
Melihat kejadian itu, pelaku ditegur oleh orangtuannya dan warga lain yang berada di sekitar itu.
Merasa tersinggung dengan teguran itu, pelaku emosi dan tersinggung mendengar teguran dari keluarganya masuk ke dalam rumah dan menuju arah dapur.
Ia kemudian membawa sebilah pisau dan langsung menikam ibunya.
Setelah menikam ibunya, pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini makin brutal.
Pelaku langsung menikam lima warga lainnya secara membabi buta hingga kelima warga tersebut di rawat di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD.
Melihat aksi tersebut, warga yang berada di lokasi langsung melumpuhkannya dengan cara melempar dengan kayu ke arah pelaku sehingga pelaku terjatuh. Saat itu pelaku tak berdaya sehingga langsung menghubungi polisi.
Pelaku penikaman sudah ditangkap polisi dan saat ini ditahan di Mapolres Belu.
Martina Muti Mali, korban penikaman yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku kepada wartawan mengatakan, ia tidak mengetahui masalah awalnya sehingga pelaku nekad menikamnya.
Martina hanya mencurigai aksi brutal dari pelaku itu justru mencari keluarganya sendiri. Bahkan ia nekad menikam ibu kandungnya.
Martina mengaku, ia mendapat satu kali tikaman di bagian punggungnya. Beruntung dia cepat melarikan diri.
Emiliana Sun yang berstatus sebagai adik dari ibu pelaku mengatakan, pelaku orang yang baik-baik selama ini. Dia tidak pernah membuat masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Emiliana tidak mengetahui persis kelakukan dari pelaku di rumahnya sendiri. Namun untuk di lingkungan masyarakat, pelaku orang yang baik-baik dan tidak pernah membuat masalah.
Seorang teman pelaku, Hendra mengatakan, pelaku sering bermain dengannya dan beberapa teman yang lain. Sebelum kejadian itu, pelaku juga tidak pernah mencertikan kalau ia memiliki masalah.
Teman pelaku malah kaget ketika hari itu, pelaku justru melakukan tindakan brutal hingga menewaskan dua orang warga, termasuk ibu kandungnya.
Sejumlah warga yang ditemui POS-KUPANG.COM, mengatakan, mereka menduga pelaku seperti ada kerasukan sehingga ia tidak lagi menyadari tindakannya secara akal sehat. (Eflin Rote)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Fakta & Kronologi Lengkap Anak Tikam Ibu Hingga Tewas di Belu: Sempat Kejar Ayah Kandungnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.