Jasad Orok Ditemukan Petugas saat Pengolahan Limbah Ayani Mega Mall Pontianak
Petugas pengolahan limbah Ayani Mega Mall terkejut ketika menemukan orok di dalam limbah yang sedang dikerjakannya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Petugas pengolahan limbah Ayani Mega Mall terkejut ketika menemukan orok di dalam limbah yang sedang dikerjakannya, Selasa (5/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIB.
Mengetahui temuan tersebut, petugas limbah Ayani Mega Mall langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian.
Unit Reskrim Polsek Pontianak Selatan yang dipimpin oleh Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi, didampingi Kanit Reskrim, Iptu Hulman Manurung, menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dugaan temuan orok.
Aparat kini sedang melakukan penyelidikan terhadap penemuan orok tersebut.
Orok itu ditemukan di dalam limbah oleh petugas pengolahan limbah Ayani Mega Mall.
Tim Inafis langsung melakukan identifikasi di TKP, dengan memeriksa lokasi penemuan.
Selesai dari lokasi penemuan Unit Reskrim bersama Tim Inafis memeriksa setiap toilet di Ayani Mega Mall yang bermuara ke tempat pengolahan limbah.
Saat ini orok tersebut disimpan di dalam sebuah kardus bekas detergen dan diletakkan di bak mobil Polsek Pontianak Selatan.
Temuan Orok Tanjung Hilir
Temuan orok bayi sebelumnya menggemparkan warga Gang Multi Jaya, Jl Tritura, Kelurahan Tanjung Hilir, Minggu (6/1/2018).
Baca: Korban Salah Tangkap Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Lajulah Kalo Aku Nak Ditembak
Ateng seorang tuna wicara kaget ketika melihat sebuah kantong plastik kresek berisi orang bayi manusia tergeletak di Jl Tritura Gg Multi Jaya, Kelurahan Tanjung Hilir, Kecamatan Pontianak Timur, Minggu (6/1/2019) pukul 18.00 WIB.
Warga sekitar melihat tingkah laku Ateng yang tak lazim lalu mendatangi kantong tersebut.
Alhasil warga sekitar pun ikut-ikutan kaget lalu melaporkan temuan tersebut ke polisi.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar membenarkan hal tersebut, namun pihaknya belum bisa mendapatkan keterangan lengkap dari Ateng dikarenakan tuna wicara.
"Belum ada keterangan lengkap dari saksi, sekarang oroknya sudah dibawa anggota Polsek Pontianak Timur menuju kamar mayat RSUD dr Sudarso," ujar Kompol Suhar saat di Konfirmasi.
Atas kejadian ini, Kompol Suhar langsung memerintahkan Anggota Reskrim Polsek Pontianak Timur, untuk segera melakukan olah kejadian oerkara temuan orok.
"Olah TKP ini guna menulusuri dari mana arah pelaku datang membuang orok bayi tersebut," tambah Kapolsek.
Temuan tersebut diidentifikasi dokter ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF.
Kepada awak media, Monang menjelaskan hasil identifikasi terhadap temuan tersebut, Senin (7/1/2019) siang, di Kamar Mayat RSUD dr Sudarso.
Monang mengungkapkan, Minggu malam ia kedatangan beberapa orang penyidik kepolisian, yang membawa satu kantong plastik berisi diduga orok bayi.
"Setelah saya identifikasi ternyata itu bukanlah orok bayi, melainkan hanya ari-ari atau tembuni saja," ujarnya.
Saat ini, ari-ari tersebut berada di dalam boks pendingin di ruang autopsi Kamar Mayat RSUD dr Sudarso.
Baca: Drama Penangkapan Pria Bersenjata Perusak Warung Milik Siti, Polisi Pura-pura Mengajaknya Ngobrol
Ari-ari itu dibungkus plastik, diletakkan didalam kardus bekas mie instan dan dimasukan ke dalam boks pendingin beserta kardusnya.
Saat ini pihak Kamar Mayat RSUD dr Sudarso, masih menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
Ahli forensik RSUD dr Sudarso berhasil mengungkap usia ari-ari yang ditemukan warga di Gang Multi Jaya, Jl Tritura, Kelurahan Tanjung Hilir, Minggu (6/1/2019).
Dijumpai tribunpontianak.co.id, Senin (7/1/2019), ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan, M.Ked (For), SpF mengatakan bahwa ari-ari itu sudah berusia sempurna.
"Dalam artian janin yang lahir dibungkus ari-ari itu sudah matang, sudah matur atau cukup bulan," ujarnya.
Perkiraan Dr Monang, usia tembuni tersebut berkisar dua sampai tiga hari.
"Diketahui darimana, karena dijumpai adanya belatung berukuran kecil-kecil kurang lebih dari 0.1 sampai 0.2 centimeter," ujarnya.
Belatung yang berwarna keputih-putihan merebak di tembuni yang sudah mengeluarkan aroma tidak enak itu.
Kondisi dari tembuni itu masih segar, ada beberapa ceceran darah yang memang tidak terawat, dan tidak dibersihkan.
Dr Monang mengatakan ada rencana ari-ari itu akan dikebumikan namun masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian, untuk sementara masih kita simpan di boks pendingin.
"Kalau sudah ada perintah dari penyidik nanti tembuni itu akan kita mandikan, kita kafani, dan dikebumikan," jelas dr Monang.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Geger Temuan Orok Bayi di Ayani Mega Mall Pontianak