Pedagang Cakwe Keliling Nekat Jadi Caleg DPRD Bekasi dengan Modal Rp250 Juta
Pedagang cakwe keliling bernama Nur Wahid (47), begitu percaya diri ketika mantap maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Bekasi.
Editor: Sugiyarto
Dia penghujung tahun 1999an, Nur Wahid mulai sedikit demi sedikit mengembangkan sayap bisnisnya dengan memperkerjakan orang sebagai karyawannya. Nur Wahid memberikan modal berupa gerobak dan diajari resep membuat cakwe.
"Sampai tahun 2000an, saya udah punya 12 gerobak cakwe, dengan memperkejakan 12 karyawan," jelas dia.
Mulai 2001, Nur Wahid membeli rumah di daerah Kaliabang, Bekasi Utara, dari situpula dia merintis usaha cakwe, kini enam gerobak cakwe beroperasi di daerah Cakung sedangkan enam gerobak lainnya beroperasi di kawasan Bekasi Utara.
"Jadi saya sediakan gerobak, karyawan yang jualan, mereka yang buat sendiri cakwenya, belanja segala macem, resep saya yang ajarin, setiap hari mereka setor ke saya Rp 100 ribu," papar Nur Wahid.
Awal mula terjun ke dunia politik kata Nur Wahid juga karena usaha cakwe yang ia jalani.
Suatu ketika, Nur Wahid kerap berjulan di acara-acara Majelis Tabligh Akbar, dari situ, ia mulai banyak kenal dengan warga Bekasi.
Bahkan, saking seringanya berjualan di Majelis Tabligh Akbar, ia dijuluki Cakwe Majelis oleh para pelanggannya yang merupakan jamaah majelis.
"Orang majelis udah kenal sama saya, karena saya udah sering jualan, mereka bilang ke saya kenapa saya gak nyeleg aja, soalnya saya pernah cerita kalau jadi caleg adalah cita-cita saya," ucapnya.
Pemilu 2014 kala itu jadi pemantik Nur Wahid mendalami ilmu poltik, dia mulai berkenalan dengan sejumlah kader partai, hingga akhirnya hatinya terpaut dengan Partai Gerindra.
"2014 itu saya emang sudah kagum dengan sosok pak Prabowo, itu juga jadi alasan saya memilih masuk ke Gerindra, Maret 2018 saya mendaftar ke DPC Gerindra Kota Bekasi," paparnya.
Setelah sukses dengan bisnis cakwenya, Nur Wahid kini mantap menuju kursi wakil rakyat. Ketika terpilih, dia ingin konsen mensejahterakan kepentingan dan aspirasi para pedagang kecil.
"Karena saya latar belakang sebagai pedagang tentunya saya ingin menampung aspirasi-aspirasi para pedagang kecil, melalui DPRD Kota Bekasi," jelas dia.
Meski maju menjadi caleg DPRD Kota Bekasi, bukan berarti ia berhenti berjualan cakwe. Nur Wahid masih menjaga kebiasaannya berjulan cakwe di majelis-majelis.
"Sambil ngaji sambil jualan, sampe sekarang saya tetep jualan kalau di majelis doang, gak setiap hari, pakai gerobak motor saya jualan," ucapnya.