Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Cakwe Keliling Nekat Jadi Caleg DPRD Bekasi dengan Modal Rp250 Juta

Pedagang cakwe keliling bernama Nur Wahid (47), begitu percaya diri ketika mantap maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Bekasi.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pedagang Cakwe Keliling Nekat Jadi Caleg DPRD Bekasi dengan Modal Rp250 Juta
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Nur wahid maju sebagai caleg DPRD Kota Bekasi melalui Partai Gerindra 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, RAWALUMBU - Pedagang cakwe keliling bernama Nur Wahid (47), begitu percaya diri ketika mantap maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Bekasi.

Nur Wahid maju dari Partai Gerindra dengan daerah pemilihan (Dapil) III, Mustikajaya, Rawalumbu, dan Bantar Gebang.

Nur Wahid rupanya bukan pedagang cakwe biasa, 27 tahun merintis usaha, pria asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah hingga kini telah sukses memiliki 12 gerobak pedagang cakwe yang tersebar di Bekasi dan Cakung, Jakarta Timur.

TribunJakarta.com, mencoba menyambangi Nur Wahid di Posko Pemenangannya di Jalan Pembina Raya nomor 345, Perumahan Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa, 5 Maret 2019.

Wahid saat dijumpai tengah berkumpul dengan anggota tim suksesnya, terdapat dua gerobak cakwe, satu gerobak terparkir di depan rumah posko pemenangan, satunya lagi berada di teras rumah posko.

Hidangan cakwe hangat juga tersaji saat TribunJakarta.com memyambangi dan bertemu langsung dengan Nur Wahid.

Berita Rekomendasi

Dia bercerita awal mula berjualan cakwe sudah dirintis sejak 1992.

Saat itu, dengan modal seadanya, Nur Wahid membuat gerobak cakwenya sendiri dan mendapatkan ilmu membuat cakwe dari seorang sepupu.

"Waktu mulai bikin satu gerobak, saya buat sendiri cakwenya diajarin sama saudara saya, waktu itu keliling aja belum punya tempat mangkal, paling kaya ke sekolah-sekolah, waktu itu mulai jualan di daerah Cakung," kata Nur Wahid.

Jatuh bangun memulai usaha sempat ia rasakan, dia yang kala itu membuat cakwe tanpa resep khusus, hanya membuat sekedarnya saja menjadikan dagangan cakwe kurang begitu diminati.

Sampai suatu ketika, dia bertemu dengan seorang pembeli, dari situ dia mendapatkan ilmu membuat cakwe yang enak dan diminati banyak orang.

"Saya ketemu pembeli orang Cina, dia dulu sempet jualan cakwe juga, waktu pas dia beli cakwe saya, dia bilang cakwe buatan saya kurang mengembang, kuah sambelnya juga kurang sedap, akhirnya dia ajarin resepnya dan saya praktikkan," ungkap Nur Wahid.

Dua tahun kemudian, tepatnya 1994, usaha Cakwe Nur Wahid kian diminati banyak pelanggan, ia berjulan dari tempat satu ke tempat lainnya terus sampai ia benar-benar menggeluti bisnis cakwe yang kemudian ia berinama 'Cakwe Hueboh'

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas