Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien DBD Meningkat Pesat, RS Siloam Purwakarta Adakan Edukasi

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik, terutama saat musim hujan tiba

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pasien DBD Meningkat Pesat, RS Siloam Purwakarta Adakan Edukasi
istimewa
Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta, dr Video And Tannesia menyampaikan edukasi cegah DBD kepada Masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Hingga Maret 2019, manajemen Rumah Sakit Siloam Purwakarta mencatat bahwa pihaknya telah menangani pasien Demam Berdarah Dengeu atau DBD sejumlah 80 - 100 pasien setiap bulannya.

Kurun waktu tiga bulan terakhir ini, kasus pasien DBD mereka, khususnya di RS Siloam Purwakarta melonjak.

"Pasien yang dirawat inap mencapai 80 hingga100 orang dalam setiap bulannya, "ungkap dr. Vidie A Tannesia, Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta dalam "Bincang Sehat Kenali dan Cegah Penyakit DBD di Purwakarta belum lama ini.

Vidie mengatakan, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik, terutama saat musim hujan tiba dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.

Terdapat kurang lebih 200.000 kasus DBD di Indonesia dengan jumlah kematian sekitar 1.500 kasus (Pusdatin Kemenkes, 2016).

"Dengan tingginya kasus DBD tersebut, masyarakat diwajibkan untuk lebih waspada dan menerapkan 3M PLUS dalam kehidupan sehari - hari, " imbuh Vidie A Tannesia mengingatkan.
Adapun dalam bincang bertema : "Bincang Sehat Kenali dan Cegah Penyakit DBD" dr. Vidie menjelaskan, nyamuk betina aedes aegypti yang menggigit ibu hamil bisa mengakibatkan terjangkitnya DBD pada sang bayi.

"Karena adanya faktor darah yang sudah tercemar virus dengue, untuk itu segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat, "sebut Vidie.

Berita Rekomendasi

Kota Purwakarta merupakan salah satu daerah endemis demam berdarah dan setiap tahunnya akan selalu ada pasien yang terserang DBD.

Guna pencegahan dan penanggulangan, RS Siloam Purwakarta turut bekerjasama antar instansi kesehatan yaitu Puskesmas maupun Posyandu, melalui edukasi dini cegah DBD kepada warga.

"Kami melakukan koordinasi dengan kepala desa dan sudah didata sekitar 500 KK dalam satu RW agar melakukan rutin mengadakan fogging nyamuk dan yang utama lakukan pencegahan dini dengan menutup atau menghilangkan sumber tempat bersarangnya nyamuk," kata Vidie A Tannesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas