Rina Tewas Tergantung di Tali Nilon, Anak Balitanya Tertidur di Dekatnya
Saifullah pun sangat terkejut ketika masuk ke dalam kamar, melihat istrinya dalam kondisi sudah tak bernyawa
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Rina Afrina (32), Sabtu (23/3) dini hari ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya, Dusun Analisa, Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro.
Kapolres Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc melalui Kasat Reskrim, Iptu Agung Wijaya Kesuma SIK kepada Serambi, Minggu (24/3) mengatakan, korban Rina Afrina meninggal dalam kondisi tergantung dengan tali ayunan di kamar tidurnya.
Insiden ini pertama kali diketahui oleh suaminya, Saifullah Bahar (47), sekitar pukul 23.45 WIB, ketika pulang ke rumahnya.
Waktu itu Rina hanya berdua di rumah dengan anaknya yang masih balita.
Dijelaskan Kasat Reskrim, waktu itu suaminya pulang ke rumah menggedor-gedor pintu, tapi istrinya itu tidak menyahut.
Setelah 15 menit menunggu di luar, suami korban coba ke rumah tetangganya, Suki Hariadi.
Saifullah meminjam obeng ke Suki untuk mencongkel lubang kunci pintu rumahnya, karena kunci pintu menyangkut di lubang kunci dari bagian dalam rumah.
Setelah berhasil menjatuhkan anak kunci, barulah Saifullah membuka pintu rumah dengan kunci serap yang ada padanya.
Saifullah pun sangat terkejut ketika masuk ke dalam kamar, melihat istrinya dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Kondisi Rina Afrina saat itu tergantung di tali nilon gantungan ayun anaknya.
Sedangkan anaknya tertidur di bawah sebelah tempat tidur kamarnya.
Suami korban langsung ke luar runah dan memanggil tetangga.
Tak lama kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian Polsek Langsa Barat.
Malam itu juga petugas kepolisian termasuk tim Inafis Polres Langsa menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Langsa untuk visum et repertum.
Sejauh ini belum diketahui apa penyebab korban bunuh diri.
Suaminya yang sedang berduka, belum memberikan keterangan apa-apa. (zb)