Warga Kajen Pekalongan Resah, 19 Kambing Mati Misterius, Ada Bekas Gigitan Tembus Tenggorokan
Warga Desa Sengare Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan resah karena kambing ternak warga mati secara mengenaskan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Warga Desa Sengare Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan resah karena kambing ternak warga mati secara mengenaskan.
Kematian hewan ternak tersebut dianggap tak lazim.
Pada bagian leher kambing terdapat bekas terkaman binatang buas.
Keresahan warga semakin menjadi karena kurang dari sebulan, belasan kambing sudah menjadi korban.
Warga juga menemukan jejak binatang menyerupai telapak kucing berukuran besar di sekitar kandang kambing.
Ruslani (54) mendapati jejak menyerupai telapak kucing itu saat dirinya pergi ke kandang kambing miliknya di lereng perbukitan sekitar desa.
"Kamis pekan lalu saya pergi ke kandang kambing. Sesampainya di kandang ada yang aneh, karena jaring pembatas yang saya pasang sudah robek. Di dalam kandang lima kambing saya mati," paparnya, Jumat (29/3/2019).
Di dalam kandang kambing milik Ruslani, terdapat tujuh ekor kambing, dimana lima di antaranya mati karena luka gigitan di bagian leher.
"Kelimanya mati dengan luka yang sama. Dan dari dua kambing yang hidup, satu ekor akhirnya sekarat karena juga menderita luka di leher," paparnya.
Ruslani semakin curiga saat menyembelih kambing yang sudah dalam keadaan kesaktian karena luka yang diderita.
Tenggorokan kambing hingga tertembus taring bintang buas.
"Lukanya sampai menembus tulang dan tenggorokan, memang awalnya kami curiga anjing liar yang melakukannya. Tapi melihat luka dan jejak binatang tersebut saya rasa bukan anjing, melainkan sejenis macan kumbang," terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sengare, Hasanuddin menjelaskan, tak hanya kandang kambing milik Ruslani yang diserang binatang buas.
Bahkan kandang yang terbilang rapat juga tertembus serangan binatang tersebut.
"Hingga kini ada lima peternak yang kambingnya diserang binatang buas. Total ada 19 ekor kambing mati dengan luka yang sama," imbuhnya.
Ia berujar, akhir tahun lalu ada empat ekor kambing yang mati, namun tak separah kejadian pada bulan ini.
Ditambahkannya, hingga kini warga belum mengetahui secara pasti hewan yang menyerang ternak di desa, dan sebagian warga memindahkan hewan ternaknya ke dekat rumah.
"Untuk mengantisipasi adanya serangan pada ternak, beberapa warga memindahkan ke dekat rumah. Terkadang warga juga melakukan patroli saat malam hari, karena serangan terhadap kambing terjadi pada malam hari," tambahnya. (Budi Susanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.