Muncul Lima Kali Guguran Lava, BPPTKG Sampaikan Empat Pesan buat Warga Kaki Gunung Merapi
Dari pengamatan visual, gunung setinggi 2.930 mdpl itu teramati mengeluarkan asap solfatara warna putih
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Siti Ariyanti
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Gunung Merapi terpantau lima kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol, Minggu (7/4/2019) pukul 18.00 hingga Senin (8/4/2019) pukul 06.00 WIB.
Tingkat aktivitas Merapi masih dinyatakan dalam status Waspada (Level 2) sejak 21 Mei 2018.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, jarak luncur lima kali guguran lava itu antara 400 hingga 750 meter.
Pantauan BPPTKG sehari kemarin, Minggu (7/4/2019) pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat sejumlah data sebagai berikut.
Dari pengamatan visual, gunung setinggi 2.930 mdpl itu teramati mengeluarkan asap solfatara warna putih, intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 30 meter di atas puncak.
Guguran lava terlihat sebanyak empat kali, dominan arahnya ke tenggara atau Kali Gendol, dengan jarak luncur 390 hingga 750 meter.
Adapun awan panas guguran terlihat satu kali ke arah Kali Gendol sejauh 1000 meter.
Baca: Selasa Siang, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas
Untuk aktivitas kegempaan, sehari kemarin BPPTKG mencatat satu gempa awan panas guguran, 14 kali gempa guguran, tiga hembusan, satu hybrid/fase banyak, serta dua kali gempa tektonik.
Berdasarkan sejumlah kondisi tersebut, BPPTKG memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi.
2. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
3. Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.