BMKG Stasiun Geofisika Sanglah Berencana Pasang Seismograf di Bangli dan Nusa Penida
Kantor BMKG Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, berencana memasang alat pengukur gempa atau getaran di Nusa Penida.
Editor: Dewi Agustina
Bukti Sejarah
Pemasangan seismograf didasari atas rawannya Pulau Bali akan bencana gempa bumi.
Dalam catatan sejarah, Bali pernah beberapa kali diguncang gempa bumi dahsyat yang menyebabkan banyak korban jiwa dan materi.
Di antaranya gempa bumi dahsyat pada tahun 1917, yang mengguncang seluruh daratan di Bali.
Gempa ini dikenal dalam sejarah dengan istilah "Gejer Bali" yang menewaskan hingga 1.500 orang.
Lalu bencana gempa bumi dahsyat lainnya yang pernah terjadi di Bali, adalah gempa Seririt Buleleng tanggal 14 Juli tahun 1976.
Gempa ini tercatat memiliki sekala 6,2 SR dan menewaskan 599 orang.
Sementara korban luka berat mencapai 850 orang dan luka ringan mencapai 3.200 orang.
Baca: Jejak Percakapan Siti Zulaeha dan Wahyu Jayadi via Ponsel Sebelum Terjadinya Pembunuhan Terungkap
Selain itu, pada tanggal 17 Desember tahun 1979, terjadi gempa bumi dengan skala 6.0 SR dan berpusat di Karangasem.
Korban tewas dalam bencana ini mencapai 25 orang, sementara korban luka berat mencapai 47 orang.
Gempa dahsyat terakhir di Bali terjadi, 2 Januari 2004 yang berpusat di Karangasem.
Gempa itu memiliki kekuatan berskala 6,2 SR dan menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan parah di wilayah Desa Tenganan, Dauh Tukad, Abang, Tohpati, Muncan dan Bukit.
Ketika gempa tersebut, jumlah korban jiwa satu orang, dan 33 korban luka berat.
Survei Lahan
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta meminta jajarannya mensurvei tanah milik pemerintah yang berdekatan dengan titik lokasi yang telah ditentukan BMKG.
Sehingga nantinya proses pemasangan alat tersebut cepat terealisasi.