Inilah Warung Tempat Eksekusi Pembunuhan Guru Honorer yang Ternyata 'Direservasi' Pelaku
Inilah lokasi warung tempat pembunuhan guru honorer Kediri Budi Hartanto di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
Editor: Whiesa Daniswara
Di berita sebelumnya, polisi menangkap dua orang terduga pembunuh guru honorer Kota Kediri, Budi Hartanto, di dua tempat berbeda, Kamis (11/4/2019).
Dua pembunuh guru honorer dengan cara mutilasi itu berinisial AP dan AJ yang juga berasal dari Kediri. Antara pelaku dengan korban merupakan saling kenal dan dalam satu komunitas yang sama.
Setelah menangkap kedua pelaku, polisi menyatakan AP dan AJ telah mengelabui petugas setelah membunuh Guru Honorer dan juga pelatih tari tersebut.
Bagaimana cara pembunuh guru honorer itu mengelabui polisi?
Dari keterangan Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019), pelaku membunuh Budi Hartanto di Kediri.
Namun, mereka memasukkan mayat dalam koper dan membuangnya di Blitar.
Sementara, potongan kepala korban ditemukan tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
Sejumlah fakta terkait pembunuhan Budi Hartanto (28), guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi mulai terkuak pascapenangkapan dua terduga pelaku.
Salah satu fakta itu adalah lokasi ditemukannya mayat Budi Hartanto dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, hanya sebagai lokasi pembuangan.
"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," katanya.
Namun, proses pembunuhan dan mutilasi jasad korban, ungkap Barung, dilakukan di Kabupaten Kediri.
"Dan lokasi pembunuhan memang terjadi di Kabupaten Kediri," lanjutnya.
Pemilihan lokasi pembuangan mayat tersebut, lanjut Barung, dipilih pelaku sebagai upaya untuk mengelabuhi petugas kepolisian.
"Dia sengaja buang di situ agar mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus ini," katanya.