Penjual Nasi Goreng yang Bunuh Guru Honorer Kediri Sebelum Jadi TKI di Malaysia Lelaki Tulen
AS (34), satu dari dua tersangka pembunuh guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, , pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Editor: Sugiyarto
AS (28), satu dari dua pembunuh Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, terkenal tertutup di lingkungannya.
AS tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Dia orangnya tertutup, jarang bergaul. Saya tidak pernah ngobrol sama dia, kalau sama ibunya sering," kata Nur Kholik, tetangga pelaku, Jumat (12/4/2019).
Rumah Nur Kholik berjarak sekitar 50 meter dari rumah orangtua pelaku.
Di rumah itu, pelaku tinggal bersama ibunya.
Rumah orangtua pelaku berada di tengah-tengah tegalan jauh dari permukiman warga.
Di kanan kiri rumah orangtua pelaku berupa lahan tegalan.
Sedangkan di depan rumah orangtua pelaku merupakan areal persawahan.
Rumah orangtua pelaku masih belum sempurna jadi. Dinding rumah belum disemen.
Nur Kholik merupakan tetangga paling dekat dengan rumah orang tua pelaku.
"Saya juga kaget ada polisi datang ke rumah itu menjelang subuh tadi. Saya mau mendekat tapi dilarang polisi," ujarnya.
Nur Kholik tidak begitu tahu dengan kehidupan AS.
Dia hanya tahu AS berjualan nasi goreng di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.
Tapi, Nur Kholik masih sering melihat AS pulang ke rumah orangtuanya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.