Hujan Es Melanda Kabupaten Tanahlaut Kalimantan Selatan
Hujan es ini jika ukurannya tidak terlalu besar tidak berbahaya, namun jika ukuran sebesar bongkahan es membahayakan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Nurkholis Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Kepala BMKG Syamsuddin Noor Banjarbaru, Karmana mengatakan, fenomena hujan es di Kalsel bukanlah hal yang mengejutkan.
Sebab hujan es ini dapat melanda daerah- daerah yang dilalui garis ekuator atau khatulistiwa, berarti memiliki iklim tropis.
"Hujan es ini bukanlah fenomena yang aneh dan langka di Indonesia. Beberapa hujan es telah terjadi di wilayah Indonesia, seperti Bandung, Banjarnegara, Medan, Madiun, Sumatera Barat, serta daerah daerah lainnya," urai Karmana.
Munculnya fenomena hujan es di Kalimantan Selatan mengakibatkan perhatian sejumlah pihak tak terkecuali Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Syamsuddin Noor Banjarbaru.
Hujan es ini dapat terjadi Indonesia karena beberapa sebab, sebabnya karena adanya faktor- faktor yang mendukung terjadinya hujan es tersebut ada di wilayah Indonesia.
"Hujan es ini jika ukurannya tidak terlalu besar, sebenarnya tidak berbahaya, namun jika hujan yang turun mempunyai ukuran sebesar bongkahan es, ini yang akan membahayakan," katanya.
Disebutkan Karmana, pengertian hujan es ini dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan hail.
Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es.
Baca: Hujan Es dan Angin Ribut Landa Tangse Aceh, Rumah Dua Warga Rusak Berat
"Salah satu pembentukan dari bola- bola es ini adalah melalui kondensasi uap air lewat proses pendinginan di atmosfer pada sebuah lapisan yang terdapat di atas level beku. Biasanya, hanya es yang berukuran besar saja yang terjadi dengan proses seperti ini. Karena ukurannya yang besar, sehingga meski es sudah turun ke suhu yang lebih hangat dan daerah lebih rendah, tidak semua es ini menjadi cair (mencair), " kata Karmana.
Perlu diketahui, lanjut Karmana, hujan es ini tidak hanya bisa turun di daerah subtropis saja, namun hujan es ini juga dapat terjadi di daerah sekitar garis ekuator atau daerah pembagian musim tropis, termasuk di Indonesia.
"Hujan es ini biasanya terjadinya tidak terlalu kelihatan, dan terjadinya hujan es ini disertai dengan hujan air. Hujan es ini biasanya terjadi hanya sekitar beberapa menit saja, kemudian setelah itu akan kembali ke hujan air normal seperti biasanya," runutnya.
Diuraikannya, Jika mengamati proses terjadinya hujan air, maka akan dijetahui bahwa hujan air bisa terjadi karena adanya penguapan air laut yang kemudian menjadi awan yang mengandung air, dan kemudia air tersebut turun menjadi jatuhan- jatuhan air yang disebut dengan hujan.
Namun apakah hal ini sama dengan yang menyebabkan hujan es turun? Ya, hal ini ternyata tidak terlalu berbeda debgan yang menyebabkan terjadinya hujan es. Salah satu yang menyebabkan terjadinya hujan es adalah pembekuan.