TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ada yang unik saat pemungutan suara pemilihan umum 2019 di Pulau Miangas, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2019).

Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan pakaian adat khas Miangas yang berwarna ungu.

Ebsan Pitaratu, Mangkubumi I atau pemangku adat Miangas, mengatakan panitia pemilihan memang sudah meminta izin untuk mengenakan pakaian adat tersebut.

"Mereka sudah minta izin dan kami berikan izin," kata Pitaratu.

Ia mengatakan pakaian adat ini biasa digunakan dalam upacara adat atau pesta adat.

Ebsan Pitaratu mengatakan karena pemilu adalah pesta demokrasi, maka pemangku adat Miangas memberikan izin kepada KPPS untuk mengenakan pakaian adat Miangas.

Selain itu, penggunaan pakaian adat ini juga bermaksud agar masyarakat mengetahui dan mengenal budaya adat masyarakat Miangas.

"Kami mau mengenalkan budaya Miangas, khususnya pakaian adat ini, supaya semua generasi bisa mengetahui pakaian adat ini," jelas dia.

Sebagai pemangku adat, Ebsan Pitaratu juga mengawasi pelaksanaan pemilihan umum di Pulau Miangas.

Ebsan ingin memastikan semua anggota masyarakat Miangas yang memiliki hak pilih dan masyarakat adat menggunakan hak pilih mereka.

"Sepertinya semuanya datang memilih, sebab itu kami wajibkan," kata dia.

Albert Nusa, panitia pemilihan Kecamatan Miangas, mengatakan penggunaan baju adat dalam pemilu memang dilakukan sebagai keunikan tersendiri.

"Sebagai masyarakat adat, kita juga harus mengangkat adat kita, salah satunya dengan mengenakan pakaian adat," jelasnya.

Gerson Didampingi Saudara
Wajah Gerson Manus, warga Pulau Miangas, berseri-seri usai menunaikan haknya sebagai warga negara, yaitu memilih pada pemilihan umum 2019 Rabu (17/4/2019).