Mencoblos di Tahanan Polda, Eks Wagub Bali Ketut Sudikerta Gunakan Masker Tutupi Wajahnya
Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, I Ketut Sudikerta, ikut menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Serentak 2019
Editor: Hendra Gunawan
Hal ini karena mereka berasal atau beralamat dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jadi satu orang dari Kota Denpasar, kemudian antar kabupaten dan kota di Provinsi Bali sebanyak 9 orang dan antar provinsi 6 orang. Jadi secara keseluruhan sebanyak 16 orang yang kita layani di Rutan Polda Bali."
"Di luar 16 (tahanan) itu tidak bisa kami lakukan proses karena ada yang masuk sebagai tahanan itu setelah periode berakhirnya pengurusan A-5 dan ada juga data yang tidak lengkap yang tidak bisa kami telusuri," ujarnya.
Salah satu tahanan Polda Bali yang gagal menjadi peserta Pemilu Serentak 2019 adalah Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali yang tersangkut kasus penipuan ini tidak mengantongi surat pemindahan atau formulir A5 dari KPU Kota Denpasar.
Alit juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Gerindra.
Ia ditahan sejak 11 April 2019 sehingga tak memiliki formulir A-5.
Jokowi Menang 92 Persen di Bali
Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil quick count atau hitung cepat Pemilu Serentak 2019, Rabu (17/4).
Sebagian besar hasil lembaga survei menempatkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai pemenang pemilihan Presiden (Pilpres).
Bahkan di Bali, pasangan Jokowi-Maruf menang mutlak atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Berdasarkan hasil hitung cepat empat lembaga survei, Jokowi-Maruf menang dengan perolehan suara 90 sampai 92 persen!
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, misalnya, dengan suara yang masuk 100 persen menempatkan Jokowi-Maruf dengan perolehan suara 90.15 persen, sedang Prabowo-Sandiaga hanya 9.85 persen.
Charta Politika menempatkan Jokowi-Maruf sebagai pemenang dengan perolehan suara 86.25 persen, berbanding 13.75 persen dengan Prabowo-Sandi. Adapun suara masuk sudah 100 persen.
Sementara Saiful Murjani (SMRC) dan Litbang Kompas memenangkan Jokowi-Maruf dengan perolehan suara mencapai 92.47 persen dan 92,53 persen. Sedang Prabowo-Sandiaga hanya meraih suara 7.53 persen dan 7,47 persen. Suara yang masuk di SMRC 95.65 persen dan Litbang Kompas 93,20 persen.