Wanita Kanibal Pemakan Jari Sendiri dari Kediri, Tangan Tinggal Telapak dan Kakinya Sampai Membusuk
Wanita Kanibal Pemakan Jari Sendiri dari Kediri, Tangan Tinggal Telapak dan Kakinya Sampai Membusuk
Editor: Tiara Shelavie
"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien jiwa yang memakan jarinya," harap Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (18/4/2019).
Diungkapkan Arif, setidaknya petugas dapat melakukan tindakan proaktif dengan menjemput bola dan mengaktifkan petugas rawat jiwa mengunjungi rumah penderita.
"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," ungkapnya.
Melihat kondisi gangguan jiwanya yang sudah parah, Wiji Fitriani harus secepatnya memerlukan perawatan yang lebih intensif dan kontinyu.
"Jari tangan kirinya sudah habis digigit," ujarnya.
Selama ini keluarganya dalam merawat jarang sekali memberikan obat penenang.
"Kalau kumat (kambuh) biasanya hanya dimasukkan ke dalam kerangkeng," ujarnya.
Sementara kalau jarinya terluka karena digigit, neneknya hanya mengolesi dengan cairan rivanol pembersih luka.
Padahal penderita juga mengalami gangguan luka membusuk di bagian kedua lututnya yang sudah berbau.
Luka di bagian kedua lutut itu hanya diberi perban dan diolesi cairan rivanol.
"Lukanya sudah berbau, kalau disemprot cairan pembersih keluar belatungnya," tambahnya.
Melihat kondisinya yang sudah parah, Wiji harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih memadai.
(Didik Mashudi/SURYAMALANG.com)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Wanita Kanibal Pemakan Jari Sendiri dari Kediri, Tangan Tinggal Telapak dan Kakinya Sampai Membusuk