KIsah Sedih Alvi, Dalam 40 Hari Jadi Yatim-piatu, Sang Ibu Wafat Setelah Jadi Petugas KPPS
Masih tampak kesedihan di wajah pelajar SMPN 7 Kota Madiun yang duduk di bangku kelas VII ini.
Editor: Hendra Gunawan
"Nanti sama nenek di (kecamatan) Geger," katanya.
Ia menceritakan, mungkin ibunya sakit karena kelelahan saat bekerja menjadi petugas KPPS di TPS 06 Desa Pilangrejo.
Namun, selain itu ibunya juga memiliki riwayat diabetes.
"Dulu juga pernah seminggu sakit perut, tetapi cuma dirawat di rumah," katanya.
Alvi menuturkan, pada saat pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019), ibunya berangkat pukul 06.00 WIB, dan pulang Kamis (18/4/2019) pukul sekitar 02.30 dini hari.
Pagi, sehari setelah pencoblosan, ibunya sempat mengajaknya pergi mencari sarapan.
"Pagi setelah pencoblosan itu masih sehat, ngajak makan di luar beli bakso," katanya.
Setelah sarapan, ibunya kemudian mengajaknya ke TPS.
Di sana, ibunya bersih-bersih TPS hingga pukul 13.00 WIB, kemudian pulang ke rumah untuk beristirahat.
Jumat (19/4/2019) siang, ibunya mengeluh sakit perut dan muntah-muntah.
Begitu juga pada Sabtu (20/4/2019), ibunya masih muntah-muntah.
Setelah dua hari tak kunjung sembuh, Minggu (21/4/2019) ibunya dibawa ke Rumah Sakit Griya Husada, dan diberi obat oleh dokter.
Senin (22/5/2019) keesokan harinya ibunya dibawa ke rumah sakit Griya Husada, namun karena kamar rawat inap penuh, akhirnya ibunya dibawa ke RSUD dr.Soedono.
Sempat dirawat di RSUD dr.Soedono, kondisi ibunya tidak kunjung membaik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.