'Pahlawan Pemilu' - Kisah Keluarga Almarhum Ipda M Supri, Putra kedua: Aku Tidak Punya Papa, Ma!
Ipda M. Supri anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Krian, Polres Sidoarjo gugur saat menjalankan tugas pengamanan TPS 21-25 di Desa Bareng Krajan Krian
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Nurhayani (47) begitu terpukul saat kehilangan suami tercinta almarhum Ipda M. Supri anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Krian, Polres Sidoarjo.
Pria ini gugur saat menjalankan tugas pengamanan TPS 21-25 di Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Rabu (17/4/2019).
Nurhayani hanya bisa menangis berusaha merelakan kepergian suaminya. Menurut Nurhayani, suaminya ini sangat menyayangi keluarganya.
Kesedihannya semakin memuncak ketika membayangkan kedua anaknya, M. Nuraditya Saputra (17) dan Rahmad Firdaus Mairsyelino (9) tumbuh dewasa tanpa sosok ayah yang dibanggakannya.
"Ya ikhlas saja, kan juga kasihan yang meninggal. terus sepintas kalau teringat ya gimana karena kebaikannya (Almarhum) soalnya dia itu sayang banget sama istri dan anaknya," ungkap Nurhayani sembari mengusap air matanya.
Tujuh hari sepeninggal almarhum, Nurhayani menyebut nak bungsunya sangat merindukan kehadiran sosok ayahnya.
Ia bahkan harus menyembunyikan pigura foto almarhum suaminya agar tidak membuat kedua anaknya semakin sedih jika melihat foto itu menempel pada dinding ruangan tamu.
"Fotonya saya lepas gimana ya karena selalu teringat kalau habus tidur melihat foto ayahnya, sembari berkata 'aku tidak punya papa ma'," ucapnya sambil menangis sesenggukan.
Sesuai permintaan anaknya supaya ada pengajian secara terus-menurus untuk mendoakan almarhum. Kedua anaknya setiap sore ziarah ke makam ayahnya sampai 40 hari hari wafatnya Ipda M. Supri.
"Sampai sakarang si kecil ya brebes mili (Berlinang air mata) kalau ke makam ayahnya di sebelah rumah," ujarnya.