Nyawa Wayan Sasih Tak Tertolong, 10 Tahun Lalu Pernah Berpesan pada Suami Minta Langsung Diaben
Manggis mengatakan, istrinya sempat berpesan agar jika ia meninggal langsung saja dilakukan pengabenan dengan cara dibakar (makingsan di geni).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN – I Ketut Manggis (44), warga Banjar Bau Kaler, Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang, Karangasem, tampak kebingungan ketika berada di pancoran Beji Pura Anyar, Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Senin (29/4/2019).
Ia menangis sesenggukan. Ketut Manggis kehilangan orang terkasih, Ni Wayan Sasih (42) yang tenggelam di Tukad Yeh Ge sedalam 4 meter.
Wayan Sasih diduga terpeleset saat hendak mengambil air minum di areal beji lalu tenggelam.
Setelah ditemukan, korban dibawa ke pinggir sungai oleh suami dan teman-temannya.
Selang beberapa menit petugas kepolisian dan BPBD Tabanan tiba di lokasi untuk evakuasi.
Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 30 menit.
"Saya tidak punya firasat apapun karena Wayan Sasih sudah sering cari air pakai minum di Beji," ujar Ketut Manggis.
Ia menuturkan, sekira pukul 11.00 Wita istrinya pamit untuk mencari air minum di TKP.
Baca: Pelarian Andrei Berakhir Setelah Aksinya Sembunyi di Dalam Parit Ditutupi Dedaunan Ketahuan Warga
Namun sampai 15 menit kemudian, Ni Wayan Sasih justru tak kunjung datang.
Perasaannya pun merasa tak enak sehingga dia menyusul ke beji tersebut.
Di sana ia tak melihat sang istri, hanya melihat sebuah galon air yang dibawa istrinya.
Ia berusaha mencari di seputaran beji dan sungai dengan cara berenang.
Ternyata istrinya sudah berada di dasar sungai.
"Sempat ada teman yang saya panggil membantu cari, tapi setelah dicari dia (Wayan Sasih) sudah di dasar sungai dalam keadaan meninggal," kata Ketut Manggis sembari mengusap air mata dengan kedua tangannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.