500 Ekor Anjing Diperkirakan Masuk Kota Solo per Bulan secara Ilegal, Awas Bahaya Rabies
Aktivis membeberkan anjing yang seringkali makan sampah dapat membawa penyakit di tubuh manusia jika terus-menerus dikonsumsi.
Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menemui DPRD Solo dalam agenda audiensi, Kamis (9/65/2019) siang.
Dalam audensi tersebut, anggota DMFI melakukan presentasi terkait perdagangan daging anjing di Solo yang dianggap mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut terkait dengan tingginya risiko zoonosis seperti penyakit rabies.
Audiensi di DPRD Solo ini merupakan tindak lanjut dari audiensi dengan Pemkot Solo pada tanggal 25 April 2019 yang lalu.
Kedatangan DMFI diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Solo, Paulus Haryoto, dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro.
“Konsumsi anjing tentunya memiliki risiko sendiri, salah satunya adalah yang perlu diwaspadai adalah penyakit rabies,” kata Perwakilan Koalisi Dog Meat Free Indonesia, Angelina Pane, Kamis (9/5/2019) siang
“Sampai saat ini Indonesia masih belum bebas rabies, selain itu penyakitnya juga belum ada obatnya,” imbuh dia.
Angelina membeberkan, hingga saat ini belum ada teknogi yang mampu mendiagnosa penyakit rabies.
Dirinya membeberkan anjing yang seringkali makan sampah dapat membawa penyakit di tubuh manusia jika terus-menerus dikonsumsi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.