Sebelum Tewas Termutilasi, Kasir Minimarket Vera Oktaria Mengaku Kangen Suara Sahabatnya Mengaji
Suhartini (50) ibu kandung dari almarhum Vera Oktaria sempat tak ingin percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vera Oktaria, kasir minimarket yang menjadi korban mutilasi ditemukan tak bernyawa di Penginapan Sahabat Mulia Nomor 06 yang terletak di Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (9/5/2019).
Penemuan korban berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan, Nurdin bin Arsan.
Saat itu, Nurdin sekitar pukul 13.00 WIB tengah menyapu lantai penginapan. Ia mencium aroma yang menyengat dari kamar nomor 06.
Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.
"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."
"Setelah pihak Polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru di buka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang," ujar Nurdin.
Peristiwa tragis yang merenggut nyawa Vera Oktaria membuat keluarga dan teman-temannya bersedih.
Suhartini (50) ibu kandung dari almarhum Vera Oktaria sempat tak ingin percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.
Ia merasa yakin jika korban adalah putrinya setelah melihat sejumlah ciri fisik seperti anting-anting dan bekas luka di tangan.
Raut kesedihan terlihat jelas di wajahnya Tini, panggilan akrab ibu kandung almarhumah Vera.
Matanya sembab dan air mata masih menetes di pipinya, seakan mengungkapkan betapa dalam kesedihan yang dirasakan ibu empat orang anak ini.
Bahkan Tini, tidak sanggup mengantar jenazah Vera ke tempat peristirahatannya yang terakhir di tempat pemakaman umum (TPU) Naga Swidak Plaju kota Palembang.
Warga Jalan Tangga Takat Lorong Indah Karya Plaju kota Palembang ini hanya terduduk lemah di rumahnya dengan ditemani pihak keluarga, kerabat dan tetangga yang terus bergantian menghiburnya.
"Biarlah disini saja," ujar Tini dengan suara lesu saat ditanya pihak keluarga apakah akan ikut ke pemakaman, Sabtu (11/5/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.