Buntut Kerusuhan di Lapas Langkat, Kalapas Bachtiar Sitepu Dinonaktifkan
Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara menonaktifkan Kepala Lapas Narkotika Langkat, Bachtiar Sitepu untuk sementara waktu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara menonaktifkan Kepala Lapas Narkotika Langkat, Bachtiar Sitepu untuk sementara waktu.
Nonaktif Kalapas Narkotika Langkat itu, dilakukan sebagai evaluasi dari kericuhan yang terjadi di Lapas Kelas III Narkotika Kabupaten Langkat pada Kamis (16/5/2019) kemarin.
"Langkah pertama, Kalapas kita nonaktifkan bersama kasubsi keamanan," kata Kakanwil Kemenkumham Dewa Putu Gede, Jumat (17/5/2019).
Berikutnya Kemenkumhan akan melakukan pemetaan dengan memanggil pegawai dan narapidana yang diduga terlibat dalam kericuhan tersebut.
"Dalam kasus ini, kita lakukan secara komperhensif dan tidak boleh gegabah," kata Gede.
Terkait keluhan yang disampaikan oleh para napi, seperti adanya pungutan liar dan tindakan merugikan lainnya, Kemenkumham akan segera menindaklanjutinya.
"Soal pungli, remisi, pembebasan bersyarat hingga justice colabolator, kami akan evaluasi," tutur Gede.
"Saya tadi sudah ke dalam dan mendata siapa saja pegawai yang memprovokasi kejadian itu. Kami akan cek, mereka harus membayar itu," kata Gede.
50 Napi Masih Berkeliaran
Sementara itu Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru peristiwa kerusuhan di Lapas Narkotika Klas III Hinai, Kabupaten Langkat.
Dari total 154 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana yang kabur, 104 orang di antaranya sudah ditangkap kembali.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, total 154 napi yang melarikan diri dari Lapas Narkotika Langkat saat terjadi kerusuhan pada Kamis (16/5/2019) siang.
"Sudah berhasil ditangkap 104 WBP yang kabur pasca-kerusuhan di Lapas Hinai," kata Nainggolan, Jumat (17/5/2019).
Penangkapan dilakukan lewat aksi sweeping sejak Kamis sore.
Sweeping dilakukan di wilayah sekitar Lapas hingga daerah perbatasan kabupaten tersebut.
"Artinya, tinggal 50 orang narapidana lagi yang kini masih kabur," kata Nainggolan.
Ia memastikan, upaya perburuan napi yang kabur masih terus dilakukan aparat kepolisian.
Dari Polres Langkat sudah menurunkan staf personel Reskrim, Intel, dan Narkoba sebanyak 30 orang.
"Begitu juga seluruh polsek yang ada di Langkat saat ini tengah melakukan razia," terangnya.
Sementara itu, di Lapas Narkotika Langkat sejumlah personel dari TNI dan Polri sudah dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Jumlah itu terdiri dari Polres Langkat dan Polsek Hinai sebanyak 100 personel, Satbrimob Polda Sumut 1 satuan setingkat pleton (SST) ditambah personel Satsabhara 1 satuan setingkat kompi (SSK).
Ada juga prajurit dari satuan elite TNI AD Batalyon Raider sebanyak 100 personel, Kodim Langkat 200 personel, dan satuan elite TNI AL Marinir 100 personel.
"Sejauh ini situasi di Langkat dan lokasi lapas sudah kondusif," katanya.
176 Napi Kabur
Sebelumnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu mengatakan, total ada 176 napi yang melarikan diri dari Lapas Narkotika Langkat.
Jumlah itu diketahui setelah pihaknya melakukan pendataan pada Kamis malam.
"Tadi malam kami apel dengan warga binaan satu per satu di data, dan kondusif. Semalam total napi 1.634 orang, dan hasil apel ada 1.458 orang sudah di dalam. Jadi, yang melarikan diri 176 orang," jelasnya, Jumat (17/5/2019).
Dari 176 napi yang kabur, 104 di antaranya sudah ditangkap dan dibawa kembali dari sejumlah lokasi oleh aparat hukum.
Para napi tersebut sementara dititipkan di lapas dan rutan lainnya yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Alhamdulillah, dari 176 yang kabur, anak-anak kita sudah 104 orang yang berhasil diamankan kembali. Jadi sampai pagi ini ada 72 lagi yang masih di luar," tegasnya.
"Dari 104 itu, 60 orang ada di Rutan Tanjungpura, 43 orang di Lapas Binjai, 1 orang di Lapas Klas I Medan. Dari 104 yang diamankan kembali sudah termasuk hasil tangkap polisi dan TNI, dan ada yang menyerahkan diri," ungkapnya.
Dijelaskannya, kerusakan hanya terjadi di gedung yang difungsikan ruangan kantor administrasi dan IT. Sedangkan bagian dalam lapas tempat napi tidak dirusak.
"Yang rusak hanya ruang kantor administrasi dan ruang IT, surat menyurat, surat vonis-vonis, semua habis terbakar dan habis kaca-kacanya dipecahi oleh napi. Ada juga tiga mobil, 13 sepeda motor kurang lebih," ujarnya. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kalapas Narkotika Langkat Bachtiar Sitepu Dinonaktifkan, Buntut Kerusuhan dan Kaburnya Napi