Fakta Terkini, Ini Alasan Tidak Ditemukan Bekas Darah di TKP Kasus Mutilasi di Pasar Besar Malang
Ada fakta baru yang terungkap dari kasus mutilasi di Pasar Besar Malang. Ini alasan mengapa tidak ditemukan bekas darah korban mutilasi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suut Amdani
Dokter Forensik Polda Jatim mendapati penyebab korban meninggal adalah karena sakit yang dideritanya.
Baca: Sosok Sugeng, Terduga Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang, Dikenal Negatif dan Pernah Aniaya Istri
2. Korban menderita penyakit kronis
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan hasil autopsi terhadap tubuh wanita yang ditemukan terpotong menjadi enam bagian di Pasar Besar Kota Malang.
Berdasarkan hasil autopsi, wanita tersebut meninggal bukan karena dibunuh.
Melainkan karena menderita penyakit akut yang menyerang organ paru-parunya.
“Untuk sementara korban meninggal karena sakit paru-paru akut yang ini dibuktikan dengan hasil doktoral forensik,” jelas Barung saat ditemui awakmedia di ruangnnya, Kamis (16/5/2019).
Hasil autopsi tersebut membuktikan bahwa Sugeng tidak berbohong saat mengatakan ia tak membunuh korban.
3. Sugeng benar memutilasi tubuh korban
Meski terbukti tidak membunuh korban, Sugeng ternyata benar-benar memotong tubuh korban menjadi enam bagian.
Proses mutilasi dilakukan Sugeng tiga hari setelah korban meninggal.
“Maka dari itu di lokasi tidak terdapat bekas darahnya lagi karena korban sudah meninggal 3 hari sebelumnya,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (16/5/2019).
Baca: Mutilasi Korbannya Jadi 6 Bagian, Sugeng Ternyata Dikenal Sebagai Sosok yang Kreatif
Barung menjelaskan bahwa sejak awal Sugeng sudah bertemu dengan korban dalam keadaan sakit.
Sugeng dan korban sendiri sama-sama seorang tunawisma.
“Keduanya (pelaku dan korban) adalah sama-sama tuna wisma. Mereka bertemu 3 hari sebelum si perempuan meninggal,” kata Barung.