Kasus Berita Hoax Petugas KPPS Meninggal Karena Diracun Kini Ditangani Polrestabes Bandung
Polrestabes Bandung menangani laporan pengaduan informasi bohong terkait petugas KPPS yang disebut meninggal karena diracun.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polrestabes Bandung menangani laporan pengaduan informasi bohong terkait petugas KPPS di Kecamatan Kiaracondong, Sita Fitriati yang disebut meninggal karena diracun.
Keluarga Sita keberatan dengan informasi tersebut dan melaporkannya ke Polsek Kiaracondong.
"Polrestabes Bandung menerima laporan pengaduan informasi hoax yang menyebutkan petugas KPPS meninggal dunia," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai di Jalan Jawa, Jumat (18/5/2019).
Informasi hoax itu disebarkan via Facebook dengan akun milik Dody Fajar.
Akun itu menyebarkan informasi bahwa petugas KPPS di Kelurahan Kebonjayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, meninggal karena diracun sianida.
AKBP M Rifai menerangkan, pihaknya sudah menyelidiki dan mencari siapa dibalik penyebar informasi itu. Hanya saja, belakangan diketahui Polda Jateng sudah menanganinya.
"Kami sedang menunggu karena katanya di Polda Jateng turut menangani juga termasuk juga yang di Bandung," ujar AKBP M Rifai.
Polisi sudah memastikan kabar itu palsu.
Kapolsek Kiaracondong Kompol Asep Saepudin yang menerima laporan pengaduan dari keluarga menerangkan informasi sebenarnya dibalik kematian petugas KPPS itu.
Petugas KPPS bernama Sita Fitriati meninggal karena sebelumnya menderita penyakit TBC.
Baca: Unjuk Rasa di Gedung Sate, Mahasiswa Minta Polisi Tangkap Penyebar Hoax Petugas KPPS Diracun
"Itu TBC sudah lama, sedang dalam berobat dia jadi anggota KPPS. Pada saat pencoblosan, dia ngedrop, pulang jam 12 siang. Sampai kemarin dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin nggak sembuh terus meninggal dunia," kata Asep belum lama ini.
Informasi yang menyatakan bahwa Sita meninggal karena diracun tidak bisa diterima akal sehat. Pasalnya, kepastian meninggal diracun harus didukung alat bukti medis.
"Kalau benar (diracun) kita pasti bertindak, justru ini hoax," kata Asep.
Adapun informasi yang disebar di media sosial itu yakni:
"Ditemukam zat kimia C11H16NO2PS dalam tubuh korban KPPS, efek dari Racun....VX (nama IUPAC: O-ethyl S-[2- (diisopropylmino) ethyl] methyphosphonothioate) merupakan senyawa golongan organofosfat yang sangat beracun."
Akun itu juga memposting dua foto. Pertama memperlihatkan adanya gambar dengan tulisan 'Misteri Kematian Petugas KPPS 2019' dan foto ke dua nampak dua orang perempuan dan salah satunya diduga sebagai petugas meninggal.