Ratusan Orang di Semarang Bagi-bagi Bunga Mawar untuk Dukung KPU
Ratusan orang melakukan orasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (20/5).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ratusan orang melakukan orasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (20/5).
Kelompok yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (Amdi) ini, menyuarakan dukungan terhadap penyelenggara pemilu, yang dinilai memiliki peran dan tanggungjawab besar.
"Penyelenggara pemilu (KPU) sudah sangat berjasa dalam menyelenggarakan pesta demokrasi pada 17 April lalu. Hal ini perlu kami dukung secara menyeluruh," tutur koordinator lapangan, Erick Sugeng Hadiyanto.
Bentuk dukungan yang mereka berikan tidak hanya berorasi, namun juga membagikan bunga mawar merah kepada pengguna jalan.
"Mawar merah memiliki makna cinta kasih. Jadi kami ingin masyarakat juga turut mencintai penyelenggara pemilu yang sudah bekerja keras melaksanakan pemilihan umum yang bebas, rahasia, jujur, dan adil," jelasnya.
Menurut Erick pemilu srentak ini mengalirkan darah perjuangan dari masyarakat.
Terutama adalah petugas KPPS yang sampai saat ini sudah ada 527 orang meninggal dunia.
"Ironisnya, di tengah keadaan negara yang sedang berduka, para elit politik justru menjadikan pijakan atas kejadian tersebut untuk meruntuhkan pemilihan yang sah dengan seruan aksi people power (kekuatan rakyat).
Hal inilah yang menyentuh keprihatinan Amdi atas keadaan bangsa yang semakin tidak terkontrol," beber Erick.
Ia menambahkan, problem utama yang dihadapi masyarakat saat ini adalah tidak adanya rasa aman dan percaya terhadap pemerintahan yang ada.
Sehingga, masih banyak ujaran kebencian, aksi makar, fitnah, hoax, dan sebagainya.
"Parahnya tindakan-tindakan negatif tersebut didalangi oleh orang-orang yang sakit hati.
Baik yang kalah karena kontestasi politik maupun karena beda ideologi politik," tegasnya.
Maka dari itu, Amdi menyatakan beberapa sikap mengajak masyarakat untuk tidak bodoh dan mau diadu domba dengan berita hoax dan klaim sepihak.
"Kami juga akan melawan gerakan yang menamakan dirinya people power yang tidak jelas dan memecah belah keutuhan bangsa.
Terakhir, kami ucapkan terimakasih kepada KPU yang telah mencurahkan tenaga dan jiwanya untuk bangsa ini.
Mari kita bersatu untuk Indonesia lebih maju. NKRI harga mati!," tutupnya.(afn)