Kelenteng Fuk Ling Miau Gondomanan Jogja Bagikan 2.000 Paket Sembako ke Warga Jelang Lebaran
Raut wajah Gianto (58) nampak berbinar saat akan meninggalkan Kelenteng Fuk Ling Miau, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta pada Senin (27/5/2019)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Raut wajah Gianto (58) nampak berbinar saat akan meninggalkan Kelenteng Fuk Ling Miau, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta pada Senin (27/5/2019) siang.
Sambil menenteng kantong plastik merah berisikan beras 5 kg serta 1 mie atum, Gianto keluar dari barisan antrean yang sejak beberapa jam terakhir tak pernah sepi dari warga yang ingin menukar kupon dengan sembako.
Gianto menjelaskan, hampir 1 jam lamanya dia mengantre di depan Kelenteng bersama dengan teman-temannya.
Dia sendiri merupakan warga Kalasan Sleman jauh-jauh datang ke Kelenteng untuk bisa mendapatkan satu paket sembako.
"Senang dapat bagian, namanya juga gratis. Awalnya kemarin diberi kupon, terus hari ini disuruh menukarkan ke sini. Kalau kesini memang baru sekali ini. Ramai-ramai kesini, paling sekitar 1 jam lalu antre," ujarnya pada Tribunjogja.com.
Angling Widjaya (Ang Ping Siang), yang merupakan ketua dari Kelenteng Fuk Ling Miau mengungkapkan, pembagian 2.000 sembako gratis kepada warga yang kurang mampu merupakan agenda tahunan yang selalu dilakukan oleh Kelenteng Fuk Ling Miau.
Menurutnya, tidak lengkap rasanya ketika momen menjelang Lebaran Kelenteng tidak melakukan pembagian sembako.
"Kalau belum membagi sembako menjelang Lebaran seperti ini, rasanya seperti punya hutang. Kalau tahun ini ada sekitar 2000 sembako yang kita bagi ke tukang becak, buruh gendong, tukang parkir dan yang lainnya. Kita memang harus peduli kepada sesama yang kurang mampu," terangnya.
Angling menerangkan, untuk satu paket sembako yang diberikan senilai Rp 60 ribu.
Untuk penerima sembako sendiri bukan hanya warga kota Yogyakarta, namun juga berasal dari Bantul, Sleman, maupun luar DIY.
"Kalau kita Imlek kita tidak membagi sembako, ya saat Lebaran ini saja. Kami tidak memandang agama apapun, dan kami tidak minta apa-apa. Yang kami harapkan bangsa Indonesia bisa akur. Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah lagi jumlah penerimanya," katanya.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan jika kegiatan yang dilakukan pada hari ini merupakan bentuk empati kepada umat Islam yang ingin merayakan Lebaran.
Menurutnya, kegiatan semacam ini merupakan salah satu bagian menghilangkan perbedaan yang ada, baik agama, status sosial, maupun suku.
"Kegiatan semacam ini bisa memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong. Memang di Kelenteng ini sudah 8 kali ini membuat kegiatan semacam ini," katanya. (*)