Tubuh Jamil Nasution dan Anaknya Mengalami Luka Bakar Saat Mendaki Gunung Sibayak
Amatan www.tribun-medan.com, ketika berada di warung di sekitar Sibayak, Jamil sudah mendapatkan pertolongan pertama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Nasrul
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tiga orang wisatawan yang mendaki gunung Sibayak tersambar petir, Rabu (12/6/2019).
Ketiga korban yang terkena sambaran petir, dua di antaranya mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Kapolsek Simpang Empat Iptu Dedy Ginting mengatakan, keduanya merupakan ayah dan anak yakni Jamil Abadi Nasution (35) dan Rumaisa br Nasution (4).
"Tadi kami mendapatkan informasi awal ada dua orang pengunjung Gunung Sibayak terkena sambaran petir. Dua orang ini ayah dan anak, yaitu ayahnya bernama Jamil Abadi Nasution dan anaknya Maisa Nasution," ujar Dedy, saat ditemui di lokasi gunung.
Dedy mengatakan, keduanya telah mendapatkan pertolongan awal dari para pendaki dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Dirinya menyebutkan, akibat dari terkena sambaran petir tadi, keduanya menderita luka bakar.
"Rencananya kita bawa ke rumah sakit terdekat, untuk saat ini korban menderita luka bakar tapi kita tidak bisa pastikan berapa persen yang lukanya," ungkapnya.
Seorang pendaki yang juga ikut membantu melakukan evakuasi Samuel, mengaku saat di lokasi kejadian dirinya melihat tubuh Jamil menderita luka bakar.
Dirinya mengungkapkan, setelah melihat kondisi Jamil, kemudian mereka langsung membawanya ke tenda untuk melakukan pertolongan pertama.
"Tadi kondisnya sudah banyak luka bakar, di tangannya sama kakinya, terus bajunya robek-robek. Dari mulai ulu hati ke bawah sudah kaku, tapi dia masih sadar. Karena di dalam bdannya masih ada elektriknya, kami bawa ke tenda, langsung kami selimutin pakai apa yang ada lah," ucapnya.
Menurut keterangan dari kerabatnya Alfian, kejadian nahas yang menimpa sepupunya tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Dirinya mengaku, kondisi saat itu memang sudah mendung. Karna merasa berbahaya, mereka memutuskan untuk turun.
"Sekitar jam dua lewat lah tadi kejadiannya. Tadi pas sudah mendung turun kami. Aku memang di depan tadi, orang abang sama sepupuku yang satu lagi di belakang," ujar Alfian.
Baca: Jenazah Marco Tiba di Rumah Duka, Rencananya akan Dimakamkan Hari Jumat Besok
Alfian mengaku, pada saat di perjalanan dirinya sempat mendengar dua kali sambaran petir.
"Pas pertama enggak kena, yang kedua aku kena percikan, Badan ku juga sekarang masih kebas. Pas nengok ke atas, ku liat payung udah jatuh, terus aku cari tempat yang agak tinggi ku liat abang ini sama anaknya sudah tergeletak. Cuma sepupuku saja yang masih berdiri," ungkapnya.
Melihat kerabatnya terjatuh, dirinya langsung menghampiri dan mencari pertolongan kepada para pendaki yang ada di sana.
"Aku langsung kejar, langsung ngangkat anaknya, kemudian aku cari bantuan ke tanda-tanda yang paling bawah itu," ucapnya.
Amatan www.tribun-medan.com, ketika berada di warung di sekitar Sibayak, Jamil sudah mendapatkan pertolongan pertama.
Dengan diberikan selimut, dan pendaki serta masyarakat yang ada di sana mencoba menenangkannya.
Terlihat, di tangan bagian kanan Jamil seperti berkas luka bakar yang sedikit mengelupas. (cr4/tribun-medan.com)