Nelayan Pantai Kondangmerak Enggan Melaut, Padahal Sedang Musim Tengiri dan Gurita
Faktor keselamatan menjadi pertimbangan para nelayan untuk absen cari nafkah di laut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Erwin Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Nelayan di Pantai Kondangmerak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur masih tidak berani melaut.
Gelombang tinggi di perairan Pantai Malang Selatan sepekan turut mempengaruhi aktivitas para nelayan setempat.
"Gak melaut sejak lebaran kemarin. Dari H+3 lebaran sampai sekarang gelombang terpantau masih tinggi. Jadi belum berani melaut," terang Ketua Kelompok Nelayan Kondangmerak, Sriyadi ketika dikonfirmasi, Jum'at (14/6/2019).
Sriyadi menambahkan, ada 48 nelayan dari kelompoknya yang terdampak gelombang tinggi.
Faktor keselamatan menjadi pertimbangan para nelayan untuk absen cari nafkah di laut. Apalagi, perahu yang mereka gunakan adalah jenis perahu kecil tradisional.
"Padahal sekarang lagi musim gurita dan tengiri. Karena gelombang tinggi ya gak cari (ikan)," ungkap pria yang menjadi nelayan di Pantai Kondangmerak 19 tahun silam itu.
Ketika gelombang lagi tak bersahabat seperti saat ini, Sriyadi dan rekan nelayan yang lain harus memutar otak, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Berbagai alternatif profesi lainnya mereka jalani untuk menyambung hidup. Selain itu, sembari menunggu gelombang reda mereka juga menghabiskan waktu untuk memperbaiki kapal.
"Alternatif pekerjaan ya beragam ada yang berkebun nanam tanaman yang bisa dijual. Ada yang bantu rumah tangga bantu usaha kuliner istri," curhat Sriyadi.
Sriyadi berharap gelombang tinggi segera reda sehingga ia dan rekan nelayannya bisa melaut kembali. Di sisi lain, Ia menyakini gelombang tinggi akan reda beberapa hari kedepan.
"Nelayan Kondangmerak itu cari ikan ya tergantung musim juga. Kalau lobster itu ada pas bulan Desember - Januari. Perkiraan tanggal 17 (Juni) mendatang sudah reda gelombangnya," bebernya.