Bagaimana Pawang Hujan Bekerja dan Peralatan Apa yang Digunakannya? Ini Cerita RR Istiati Wulandari
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLI dihadiri ribuan masyarakat Bali dan dibuka oleh Presiden Jokowi berlangsung lancar. Cuaca cerah karena pawang hujan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Prakiraan cuaca yang dirilis BMKG menunjukkan Bali berawan dan berpotensi gerimis, Sabtu (15/6/2019).
Saat itu digelar Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLI yang dihadiri ribuan masyarakat Bali. Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir membuka acara.
Di balik kemeriahan dan kelancaran pelaksanaan pawai, ada peran penting pawang hujan untuk menjaga dan memastikan pelaksanaan pawai lancar tanpa hambatan.
Alhasil, perkiraan BMKG tak kejadian. Cuaca saat itu cerah.
Siapa pawang hujan itu?
Ia adalah RR Istiati Wulandari. Sapaan akrabnya, yakni Mbak Rara.
Baca: Karyawati Asal Karangasem Selamat dari Percobaan Perkosaan Meski Kepalanya Dihantam Palu oleh Pelaku
Ia diminta oleh panitia PKB yang dalam hal ini Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan Kun Adnyana dan Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastriani.
Minggu (16/6/2019) pagi, Mbak Rara mengatakan dirinya sudah langganan menjadi pawang hujan di PKB sejak tahun 2016.
Baca: Jessica Iskandar dan Richard Kyle Rencana Nikah Tahun Depan, Konsepnya Outdoor
Baca: Klaim Mampu Hubungan Intim 8 Kali Sehari dengan Suami, Barbie Kumalasari Beberkan Rahasianya
Baca: Zul Zivilia Menangis: Istrinya Harus Menanggung Beban Hidup Sendirian
"Dari tahun 2016 sampai sekarang 2019 saya membantu sebagai pawang hujan bersama para pelaku spiritual dan para pemangku baik saat pawai di Bajra Sandi maupun saat pembukaan dan penutupan di Art Center, Taman Budaya," katanya.
Saat menjadi pawang hujan ia mengaku bersama para pemangku berdoa di Pura Taman Beji Taman Budaya Art Center untuk memohon kelancaran.
Pada pelaksanaan pawai PKB 2019 ini, Mbak Rara mengaku telah memulai ritual sejak pukul 05.30 Wita.
Ia menyalakan dupa dan menaruhnya di areal lapangan Niti Mandala Renon dekat panggung.
Sesuai pengalamannya, ia merasakan bahwa tema PKB yakni Bayu Pramana sangat terasa. Ketika itu anginnya cukup keras.
"Saya pakai dupa, pejati, canang lalu doa biasa, ucapkan mantram Gayatri. Yang banyak datang adalah energi angin. Lalu saya melakukan meditasi, dan melakukan visualisasi pawai terlaksana dengan baik," katanya.
"Sempat datang brimob, Paspampres ke saya bilang bisa nggak nanti kan Pak Jokowi datang sampai selesai tidak hujan. Beliau ingin nyapa warga Bali, lihat tari-tarian. Saya bilang bisa dan mengajak berdoa sama-sama," imbuhnya.
Ia mengatakan tak ada ada hal negatif yang ditemui selama menjalankan aktivitasnya karena semua orang ingin pawai sukses.