Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Suhendi di Bandar Lampung, Pelakunya Kakak Beradik
Mayat tersebut ditemukan dilokasi tempat pembangunan rumah duka Jalan RE Martadinata RT 041 LK III Kampung Palembang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Hairul (38) warga Kelurahan Perwata Kecamatan Telukbetung Selatan dan adiknya Dedi (33) warga Kelurahan Pesawahan Telukbetung Selatan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Suhendi (42).
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Wirdo Nefisco mengatakan kedua tersangka ditangkap pada Senin 17 Juni 2019 di tempat persembunyiannya.
"Kami amankan kedua tersangka di tempat persembunyiannya di Way Huwi," ungkap Wirdo, Selasa 18 Juni 2019.
Lanjutnya, penangkapan ini hasil kerja keras tim gabungan tim gabungan Tekab 308 Polresta Bandar Lampung, Polsek Telukbetung Selatan dibackup Tim Jatanras Polda Lampung.
"Dari hasil penangkapan kami amankan juga barang bukti berupa golok yang masih noda bercak darah, dan dua unit motor honda supra Fit bernopol BE 6225 CE dan BE 8401 CF," tegas Wirdo.
Atas perbuatan tersangka, Wirdo mengancam keduanya dengan pasal 338 KUHP dan pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP.
Baca: Amsor Penumpang yang Menyerang Sopir Bus Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan
"Dengan ancaman penjara paling tinggi 17 tahu penjara," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Kampung Pesawahan digegerkan dengan penemuan mayat pria dengan luka sayatan di bagian kepala.
Mayat tersebut ditemukan dilokasi tempat pembangunan rumah duka Jalan RE Martadinata RT 041 LK III Kampung Palembang, Pesawahan Telukbetung Selatan, Minggu 16 Juni 2019.
Belakangan pria tersebut diketahui bernama Suhendi (42) warga Jalan Teluk Bone, Telukbetung Barat.
Ketua RT 041 LK III Kampung Palembang, Pesawahan, Said mengatakan penemuan mayat subuh petang.
"Saya itu gak tahu penemuan jam berapa, tapi jam 04.00 wib saya mendapat laporan dari warga," ujarnya.
Baca: Kasus Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Tangan, Polres Ogan Ilir Bawa Bercak Darah ke Lab Forensik
Sampai dilokasi, kata Said, lokasi sudah ramai warga yang penasaran.
"Saya datang korban sudah dalam kondisi telungkup dan banyak darah, kemudian saya koordinasi dengan Polmas," bebernya.
Said mengatakan, jika saat datang kondisi pagar dalam posisi terkunci.
"Makanya saya bawa gergaji buat buka gerbang," tandasnya.
Pantauan Tribun, dilokasi ditemukan tiga gelas bekas tuak, dua kantong plastik tuak, salak, kacang, dan martabak manis ditempat kejadian.