Balita 20 Bulan Tewas di Kalbar : Diduga Dibunuh Kakak Angkat dan Ada Indikasi Kekerasan Seksual
"Korban diduga dibunuh oleh seorang pengasuh yaitu Arman (40). Kejadian tersebut, di kompleks perkebunan kelapa sawit," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, KAPUAS HULU - Kasus pembunuhan seorang balita berinisial YW, usia 20 bulan atau 1 tahun 8 bulan menghebohkan warga Desa Titin Peninjau, Kecamatan Empanang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).
Peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi pada Rabu (19/6/2019), kemarin, pukul 11.30 WIB.
Pelaku diduga merupakan pengasuh yang sudah dianggap pihak keluarga korban sebagai keluarga.
Baca: Ditemukan Fakta Baru Kasus Pasutri Pertontonkan Adegan Ranjang kepada Bocah : Tak Tercatat di KUA
"Korban diduga dibunuh oleh seorang pengasuh yaitu Arman (40). Kejadian tersebut, di kompleks perkebunan kelapa sawit, Desa Titin Peninjau, Kecamatan Empanang," kata Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu Iptu Siko, Kamis (20/6/2019).
Siko menjelaskan, korban tewas dengan luka tusukan pisau bahkan masih melekat di tubuh korban.
Awal kejadian orangtua korban, Ignatius Suri sedang bekerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Ia pun menitipkan anaknya untuk diasuh atau dijaga pelaku.
"Karena memang pelaku sudah dianggap seperti keluarga sendiri, apalagi pelaku sudah tinggal bersama-sama keluarga korban selama delapan tahun," kata Kasat.
Kasat Reskrim menuturkan, setelah pelaku membunuh korban, langsung melarikan diri.
Baca: Gaji PRT di Kupang Rp 250 Ribu per Bulan, Rencana Kepergian Gadis SoE ke Surabaya Digagalkan
Namun dalam perjalanan pelaku bertemu dengan satu di antara warga dan menyampaikan pesan bahwa korban sudah meninggal.
"Jadi pelaku meminta seorang warga tersebut, agar menyampaikan pesan itu kepada orangtua korban," kata Siko.
Ada Indikasi Kekerasan Seksual
Ditemukan adanya indikasi kekerasan seksual di balik Kasus pembunuhan balita berusia 20 bulan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (19/6/2019).
Menurut keterangan Kapolres Kapuas Hulu AKBP Siswo Handoyo yang disampaikan Kasatreskrim Iptu Siko Sesaria, informasi adanya indikasi kekerasan seksual itu bermula dari hasil pemeriksaan medis awal terhadap korban di Puskesmas Empanang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.