Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Napi Rutan Takengon yang Kabur 4 Bulan Lalu Ditangkap Saat Membegal Remaja

Kaslanto (23), narapidana (napi) yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Takengon, ditangkap lagi saat membegal Kisrawati.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Napi Rutan Takengon yang Kabur 4 Bulan Lalu Ditangkap Saat Membegal Remaja
Istimewa
Murhaban, napi yang kabur dari Cabang Rutan Lhoksukon, Aceh Utara berhasil ditangkap kembali oleh petugas polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Kaslanto (23), narapidana (napi) yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Takengon, Aceh Tengah, pada Februari lalu, ditangkap lagi saat membegal Kisrawati (14), remaja putri asal Kampung Depet Indah, Kecamatan Celala, Aceh Tengah, Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelum diserahkan ke polisi, pelaku yang coba merampas uang dan perhiasan milik korban di jalan sepi kawasan Kampung Tanoh Depet, kecamatan yang sama, terlebih dulu dihajar warga hingga bonyok.

Kaslanto yang merupakan napi kasus pencabulan kabur bersama sejumlah penghuni Rutan Kelas IIB Takengon lainnya pada 21 Februari 2019.

Ia divonis lima tahun delapan bulan penjara dan sudah menjalani hukuman sejak Februari 2015.

Dalam pelariannya, Kaslanto yang sudah empat bulan masuk daftar pencarian orang (DPO) justru kembali berbuat kejahatan yaitu mencuri dengan kekerasan dan mengancam korban.

Akibat perbuatannya, Kaslanto kini kembali harus mendekam ke balik jeruji besi.

Warga Kampung Tanoh Depet, Feriyanto, kepada Serambi menjelaskan, aksi begal tersebut berawal ketika Marni yang mengendarai sepeda motor dengan memboncengi temannya Kisrawati melintasi jalan sepi di kawasan Kampung Tanoh Depet.

Berita Rekomendasi

"Di lokasi itu, tiba-tiba korban diadang pelaku. Tapi, mereka langsung tancap gas menuju Kampung Tanoh Depet. Karena jalannya rusak, Marni tidak bisa memacu sepmornya dengan cepat. Sehingga korban bisa dikejar para pelaku," ungkap Feriyanto.

Baca: Rahmat Baequni Jadi Tersangka Dugaan Penyebaran Hoaks

Setelah berhasil mengejar korban, lanjut Feriyanto, awalnya pelaku berpura-pura menanyakan alamat. Tapi, tak lama kemudian pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan mengancam korban.

"Melihat hal itu, Marni langsung tancap gas. Sedangkan Kisrawati terjatuh dari boncengan karena ditarik pelaku," ujar dia.

Setelah terjatuh, pelaku sempat mencekik leher korban Kisrawati. Beruntung, kejadian itu dilihat oleh seorang warga yang kebetulan melintasi kawasan tersebut.

Karena panik, pelaku langsung kabur ke kebun kopi yang ada di dekat lokasi itu.


"Warga kemudian mengejar pelaku yang berjumlah tiga orang. Satu orang di antaranya yaitu Kaslanto dan berhasil ditangkap di kebun kopi tersebut," ungkapnya.

Kepala Rutan IIB Takengon, Sugiyanto, mengamati sel karantina yang dijebol 11 tahanan untuk melarikan diri pada Kamis (21/2/2019) dini hari.
Kepala Rutan IIB Takengon, Sugiyanto, mengamati sel karantina yang dijebol 11 tahanan untuk melarikan diri pada Kamis (21/2/2019) dini hari. (Istimewa)

Informasi lain yang diperoleh Serambi, sebelum diserahkan ke polisi, Kaslanto sempat menjadi bulan-bulanan warga.

Setelah tertangkap, beberapa warga melampiaskan kemarahannya dengan menghajar Kaslanto hingga babak belur.

Sedangkan dua temannya berhasil kabur dan hingga kini masih dikejar polisi.

Penjelasan hampir sama juga disampaikan Kapolres Aceh Tengah, AKBP Hairajadi, melalui Kasat Reskrim, Iptu Agus Riwayanto Diputra, kepada Serambi, Sabtu (22/6/2019).

Baca: Sidang Baru Dimulai, Bambang Widjojanto Sudah Ditegur Hakim

Menurut Kasat Reskrim, setelah merampas uang dan perhiasan serta mengancam korban, Kaslanto bersama dua rekannya sempat melarikan diri.

Tapi, tak lama kemudian Kaslanto berhasil ditangkap warga di kebun kopi yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Setelah ditangkap, pelaku kemudian diserahkan ke polisi untuk diamankan.

"Kami sempat memeriksa pelaku (Kaslanto-red). Tapi, setelah itu kami serahkan kembali ke Rutan Takengon karena ia masih berstatus narapidana," ungkap Agus Riwayanto.

Sementara dua teman Kaslanto yang kabur sudah diketahui indentitasnya oleh polisi. Mereka adalah Fauzi dan Niko.

Fauzi juga merupakan napi yang kabur dari Rutan Kelas IIB Takengon, bersama Kaslianto dan sembilan napi lainnya.

Sementara Niko merupakan teman Kaslamto dan Fauzi, tapi ia bukan bagian dari napi yang kabur dari Rutan Takengon.

Meski pelaku (Kaslanto) sudah dikembalikan ke Rutan kelas IIB Takengon, tambah Iptu Agus Riwayanto, namun untuk kejahatan barunya tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sebelumnya, 11 penghuni Rutan Kelas IIB Takengon, Kamis (21/2/2019) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, melarikan diri dengan cara menjebol plafon dan merusak jeruji besi jendela ruang bendahara rutan setempat.

Penghuni Rutan yang kabur terdiri atas dua orang tahanan Pengadilan Negeri (PN) Takengon dan sembilan napi.

Baca: Kronologis Kecelakaan di Tol Kertosono yang Mengakibatkan Seorang Penumpang Tewas Terbakar

Ironisnya, beberapa napi yang kabur itu masa tahanannya hanya tinggal beberapa hari lagi. Tapi, mereka tetap nekat melarikan diri.

Dengan tertangkapnya Kaslanto, hingga kini sudah empat penghuni Rutan Kelas IIB Takengon yang kabur berhasil dibekuk kembali.

Sementara tujuh orang lainnya sampai kini masih dicari polisi.

"Sebelumnya, tiga napi berhasil ditangkap kembali tidak lama setelah mereka melarikan diri dari Rutan Takengong," kata Agus Riwayanto Diputra.(my)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Napi Kabur Ditangkap Saat Membegal Remaja

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas