Cerita Rusmanto dan Bantal Lusuh Kesayangan Sang Anak yang jadi Korban Pabrik Mancis
Meskipun bentuk dan warnanya sangat lusuh, namun benda yang disebut bantal itu tak sekalipun terlepas dari pelukannya
Editor: Hendra Gunawan
Sebenarnya, lanjut Tatan, di pabrik tersebut terdapat alat pemadam namun saat kebakaran tidak sempat dipergunakan. Saat kejadian, pekerja sedang memasang kepala macis dan diduga bocor.
"Saat dilakukan penggesekan kepala macis, diduga ada yang bocor lalu dilepas sehingga menyambar ke macis lain," tuturnya.
Setelah dikembangkan, polisi menetapkan pemilik pabrik yang bernama Indramarwan, warga Jakarta Barat. Sebelumnya, polisi juga telah menetapkan dua tersanka yaitu Burhan sebagai manajer dan Lisna sebagai supervisor.
Total, ada 3 orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kebakaran yang menyebabkan 30 orang meninggal dunia.
Menurut Tatan, pabrik ini memiliki perusahaan induk yang berada di Sunggal yang berizin dan memiliki tiga cabang industri rumah.
Pabrik yang terbakar ini adalah salah satu cabang.
Saat ini, seluruh operasional pabrik termasuk perusahaan induk dihentikan sementara.
"Untuk sementara tersangka dikenakan Pasal 359 KUHP (kelalaian hingga meninggal dunia) dengan ancaman 5 tahun penjara," pungkas Tatan.
Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.
Pabrik macis terbakar dan sebanyak 30 orang tewas mengenaskan dalam peristiwa ini termasuk enam anak yang ikut ibunya bekerja.
7 Korban Teridentifiksi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara memasukkan satu persatu jenazah korban kebakaran pabrik mancis di Langkat, yang telah teridentifikasi, pada Sabtu (22/6/2019) sore.
Proses memasukkan jenazah ke dalam peti sudah dimulai sejak sore hari. Sampai saat ini, sudah tujuh korban yang dimaksud ke dalam peti jenazah.
Tujuh korban yang berhasil diidentifikasi adalah :