Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mbah Sarni, Nenek Berusia 101 Tahun yang Tetap Berkarya Membuat Gerabah

Mbah Sarni adalah seorang pembuat gerabah. Dan pekerjaan ini telah dijalaninya sejak zaman perang kemerdekan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Mbah Sarni, Nenek Berusia 101 Tahun yang Tetap Berkarya Membuat Gerabah
Kompas.com/Sukoco
Nenek Sarni, membuat gerabah merupakan pekerjaan dari mbah buyutnya dahulu. Pekerjaan mebuat gerabah sudah diturunkan 7 turunan. 

Namun rumitnya pembuatan dan tidak adanya alat yang memadai membuat dia dan ibunya kembali membuat cobek.

"Butuh sudut-sudut gitu buat kendi, ribet masih kalah dengan daerah lain. Lagi-lagi yang laku ya hanya cobek kalau disini,” katanya.

Tetap Bertahan Meski Dihargai Rp 1.000 Per Cobek

Karniem mengaku akan tetap bertahan membuat cobek meskipun satu buah dihargai Rp 1.000.

Selain karena tidak memiliki keahlian lain, Karniem mengaku punya tanggungan hutang kepada pengepul gerabah.

Dia merasa hutangnya kepada pengepul tak akan pernah habis karena untuk biaya membeli tanah liat dan membakar gerabah mereka harus kembali berhutang.

"Pasarannya ada yang Rp 1.500, kalau saya punya hanya dihargai Rp 1.000 karena kita ngutang dulu buat beli tanah, bakar cobek, dan buat belanja harian,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Saat ini dia mengaku cobek buatannya harus bersaing dengan cobek yang dibuat menggunakan mesin.

Minimnya modal bahkan membuat Karniem tidak bisa menyewa alat penggilingan tanah liat sehingga dia harus mengerjakan semuanya secara manual.

Setiap hari dia harus menginjak injak dan meremas tanah lempung.

Sebelumnya, tanah lempung tersebut dijemur hingga kering kemudian direndam semalaman dengan air.

“Terpaksa diulenin sendiri pake tangan karena tidak ada uang untuk sewa molen,” ucanya.

Meski berusia lebih dari seabad, Mbah Sarni mengaku akan terus membuat gerabah selagi masih mampu.

Baginya membuat gerabah adalah pengabdian hidup agar bisa berguna bagi orang lain.

"Dari dulu sampai sekarang gerabah akan tetap dibutuhkan, meski tak seramai dulu. Saya tetap akan tetap membuat gerabah,” pungkasnya sambil tersenyum. (Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Kisah Nenek Berusia 101 Tahun yang Setia Membuat Gerabah walau Dihargai Rp 1.000 Per Buah

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas