Serang Hampir 1.000 Orang, Hepatitis A di Pacitan Akibat Kurangnya PHBS, Begini Cara Pencegahannya
Penyakit hepatitis A di Kabupaten Pacitan menyerang hampir 1.000 orang. Khofifah sebut akibat kurangnya PHBS hingga Kemenkes jelaskan pencegahannya
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM- Penyakit hepatitis A di Kabupaten Pacitan menyerang hampir 1.000 orang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyebab penularan penyakit hepatitis A akibat kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Terkait kasus ini, Kemenkes memberikan penjelasan mengenai cara pencegahannya.
Penyakit hepatitis A di Pacitan masuk ke dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).
Hingga Minggu (30/6/2019) penderita hepatitis A mencapai 957 orang.
Jumlah ini merupakan akumulasi dari warga yang terserang hepatitis A sejak kasus pertama kali di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah menyebut, penularan penyakit hepatitis A dimulai dari PHBS di masyarakat.
Baca: Wabah Hepatitis A di Pacitan Masuk Kategori Kejadian Luar Biasa, Penderita Hampir 1.000 Orang
Baca: Cincau, Sumber Air Bersih dan Makanan Lebaran Diduga Menjadi Media Penularan Hepatitis A di Pacitan
Khofifah juga menyebut saat ini angka penularan tersebut kian menurun.
"Penularannya sudah menipis sebetulnya. Tapi dari awal problemnya karena PHBS ini, terutama berkaitan dengan air bersih. Kita akan suplai air bersih yang dibutuhkan masyatakat," kata Khofifah, Selasa (2/7/2019) dikutip dari Kompas.com.
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penularan wabah penyakit tersebut.
Khofifah bahkan telah meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk memeriksa kecukupan air bersih di wilayah Pacitan.
"Saya mengomunikasikan dengan Kadis Kesehatan supaya bisa diperiksa kecukupan air bersihnya, karena tadinya sempat meluas di delapan kecamatan," ujar Khofifah.
Senada dengan Khofifah, Kepala Dinas Kabupaten Pacitan Eko Budiono mengatakan, angka penularan hepatitis A mengalami penurunan secara harian.
"Sejak sebelum ditetapkan kejadian luar biasa ( KLB), kami sudah melakukan upaya pencegahan,”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.